Advokat Kondang Hotman Paris Diminta Selesaikan Kasus Mafia Tanah di Riau

Sabtu, 11 September 2021

Bidan Tina, Poniman Tumeang dan Sejumlah Aktivis Menanti Kehadiran Advokat Kondang, Dr Hotman Paris Hutapea SH LLM M.Hum.

JAKARTA-- Sambil menikmati sarapan pagi ala Kopi Johny, Kelapa Gading Jakarta Utara. Rombongan Petani Kelapa Sawit dari Desa Air Hitam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menanti Kehadiran Advokat Kondang, Dr Hotman Paris Hutapea SH LLM M.Hum.

Penantian itu dilakukan hari ini, Sabtu (11/9/2021). Bertempat di Meja Depan Kopi Johny Kelapa Gading, Bidan Tina dan Poniman Tumeang menjadi Koordinator dari Puluhan Kepala Keluarga yang tinggal di Desa Air Hitam.

Puluhan Kepala Keluarga yang berpotensi menjadi korban atas Kebiadaban Praktek Haram Kelompok Mafia Tanah yang berkeliaran di Kabupaten Rohil.

Rombongan di Koordinatori oleh Aktivis era 2007, yang konsen terhadap Pendampingan bagi Rakyat Miskin.

Adalah Larshen Yunus, Aktivis yang dikenal dengan semangat Pro Kepentingan Rakyat, dengan tegas mengatakan. Bahwa selain ingin sarapan pagi, mereka berharap Kehadiran Hotman Paris dalam proses penyelesaian kasus tersebut.

Bagi Larshen Yunus, bahwa Kasus yang didampinginya kali ini termasuk dalam Kategori kasus yang unik dan menarik. Karena disertai dengan bumbu Tangan Besi oknum Kepolisian.

"Kita sudah tahu semua. Intinya tetep ikhtiar dan Istiqomah. Semoga Advokat Kondang Hotman Paris berkenan memberikan Solusi atas Permasalahan Sengketa Tanah di Desa Air Hitam" ungkap Larshen Yunus.

Ketua Presidium Pusat GAMARI itu juga katakan, dengan kehadiran Hotman Paris, maka tentunya akan membuat Gelisah para 'Makhluk Halus' yang ikut campur dengan masalah yang dihadapi Rudianto Sianturi.

"Semoga dengan kehadiran bang Hotman, yang dikenal sebagai Pengacara Pro Masyarakat Miskin, maka diharapkan orang-orang yang merasa kuat itu akan berfikir ulang. Bahwa, tindakan Zholim adalah Dosa!" tegas Aktivis Larshen Yunus, seraya menunjukkan lembaran bukti kepemilikan yang sah atas kasus yang menimpa Petani Air Hitam asal Kampung Sawah itu. (*)