PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2742 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2558 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
Insan Pers Desak Danrem 031/WB Minta Maaf
Insan Pers Riau Kecam Sikap Komandan Satgas Karhutla Riau
Danrem 031/WB, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto
PEKANBARU, RADARPEKANBARU.COM - Tindakan arogansi yang ditunjukan oleh Komandan Satuan Tugas (Satgas) Danrem 031/WB, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, saat konferensi pers tadi pagi, Kamis (20/3/2014) mendapat kecaman serius dari Solidaritas Wartawan dan Transparansi (Sowat).
Bahkan awak media berniat menyikapi sikap kurang baik yang ditunjukan Dandrem ini, dengan cara melakukan boikot terhadap berita terkait karhutla Riau.
Tindakan Danrem yang mengusir wartawan dari posko Satgas tanggap darurat Karhutla dan bencana asap, dinilai melecehkan profesi wartawan. Padahal Danrem biasanya korporatif dan bersahabat kepada peliput berita.
"Kita sesalkan tindakan Sang Jendral ini. Kita sama-sama berjuang di lapangan. Satgas berjuang memadamkan api, sementara kami berjuang memberitakan tindakan mereka. Sekarang mengapa kita di usir," ungkapnya, Kamis (20/3/2014).
Sahnan, yang merupakan ketua Sowat, sekaligus seorang wartawan senior di salah satu media nasional, menyebutkan, tindakan Danrem ini dinilai kurang tepat, karena selama ini antara satgas dan media, merupakan rekanan. Atas tindakan pengusiran oleh Danrem tersebut, sama saja tidak menghargai para insan media.
Senada dengan itu, Yuli yang juga merupakan pewarta nasional juga menyesalkan sikap Danrem. "Dengan tindakan ini, kita (media, red), seperti habis manis sepah dibuang," cibirnya saat ditanyai wartawan.
Pengusiran itu, berawal pada saat Danrem bertindak sebagai penengah konflik antara wartawan dan Gubernur pada Konferensi Pers, Kamis (20/3/2014). Dalam situasinya, Annas marah karena merasa selalu diberitakan hal yang tidak benar tentang dirinya. Menyanggah hal tersebut, salah seorang wartawan menjawabnya, bahwa mustahil wartawan memberitakan hal yang tidak benar.
Merasa perlu berdiri paling depan dalam situasi ini, akhirnya, Danrem pun mengusir seluruh wartawan yang berada dalam ruangan konferensi pers tersebut.
"Sudah, diam kalian, kalau saya bilang diam,ya diam..!!! Jangan membantah. Jangan cas cos aja. Sudah kalau begini keluar saja kalian semua. Wartawan semua tolong dikeluarkan," teriak Agus Irianto, kepada para anggotanya, agar segera mengeksekusi perintahnya.
"Kalian ini tidak bisa diatur, sudah kalian semua (wartawan, red), keluar dari ruangan sekarang juga," hardiknya.(rp/hrc)
Bahkan awak media berniat menyikapi sikap kurang baik yang ditunjukan Dandrem ini, dengan cara melakukan boikot terhadap berita terkait karhutla Riau.
Tindakan Danrem yang mengusir wartawan dari posko Satgas tanggap darurat Karhutla dan bencana asap, dinilai melecehkan profesi wartawan. Padahal Danrem biasanya korporatif dan bersahabat kepada peliput berita.
"Kita sesalkan tindakan Sang Jendral ini. Kita sama-sama berjuang di lapangan. Satgas berjuang memadamkan api, sementara kami berjuang memberitakan tindakan mereka. Sekarang mengapa kita di usir," ungkapnya, Kamis (20/3/2014).
Sahnan, yang merupakan ketua Sowat, sekaligus seorang wartawan senior di salah satu media nasional, menyebutkan, tindakan Danrem ini dinilai kurang tepat, karena selama ini antara satgas dan media, merupakan rekanan. Atas tindakan pengusiran oleh Danrem tersebut, sama saja tidak menghargai para insan media.
Senada dengan itu, Yuli yang juga merupakan pewarta nasional juga menyesalkan sikap Danrem. "Dengan tindakan ini, kita (media, red), seperti habis manis sepah dibuang," cibirnya saat ditanyai wartawan.
Pengusiran itu, berawal pada saat Danrem bertindak sebagai penengah konflik antara wartawan dan Gubernur pada Konferensi Pers, Kamis (20/3/2014). Dalam situasinya, Annas marah karena merasa selalu diberitakan hal yang tidak benar tentang dirinya. Menyanggah hal tersebut, salah seorang wartawan menjawabnya, bahwa mustahil wartawan memberitakan hal yang tidak benar.
Merasa perlu berdiri paling depan dalam situasi ini, akhirnya, Danrem pun mengusir seluruh wartawan yang berada dalam ruangan konferensi pers tersebut.
"Sudah, diam kalian, kalau saya bilang diam,ya diam..!!! Jangan membantah. Jangan cas cos aja. Sudah kalau begini keluar saja kalian semua. Wartawan semua tolong dikeluarkan," teriak Agus Irianto, kepada para anggotanya, agar segera mengeksekusi perintahnya.
"Kalian ini tidak bisa diatur, sudah kalian semua (wartawan, red), keluar dari ruangan sekarang juga," hardiknya.(rp/hrc)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS