PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2579 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2745 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2561 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2415 Kali
Kisah Pembunuhan Sadis di Jalan Karya III Pekanbaru, Dendam Pelaku Sering Diejek Ompong
Foto Korban yang sudah disamarkan (sumber netizen)
RADARPEKANBARU.COM-Hati-hati kalau bergurau maupun bercanda. Walaupun dengan teman sendiri, ternyata bisa berdampak fatal. Seperti yang dilakukan RD (19), pelaku pembunuhan sadis terhadap Zainul Arifin (23), yang terjadi di Jalan Karya III, Kelurahan Simpangtiga, Bukit Raya, Pekanbaru.
Dari pengakuannya kepada polisi, RD ternyata nekat membunuh karena sering diejek ''ompong'' oleh korban. Meski merupakan teman, akhirnya RD melampiaskan kejengkelannya kepada Arifin dengan menusuk beberapa kali di bagian punggung, perut, leher dan dada.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Khaidir kepada wartawan mengatakan, tersangka nekat membunuh karena sering diejek yang menyebabkan dirinya sakit hati. Korban, menurutnya, sering mengucapkan kata-kata ''ompong'' kepada dirinya.
Karena seringnya korban mengejek, RD pun akhirnya memasang niat untuk ''menghabisi Zainul. Dan malam itu, Jumat (27/3/2015) dini hari, dia pun melancarkan aksinya.
Ceritanya, malam itu, RD datang ke tempat Zainul Arifin. Dan setelah malam, saat korban ingin pulang, RD pun membantu untuk mendorong gerobak, setelah itu RD pun berniat pulang dan minta tolong diantarkan pulang. Dan dengan menggunakan sepedamotor Revo, korban mengantarkan RD ke arah Pasir Putih, namun mereka sempat berputar-putar dulu sekitar jalan Karya I dan Karya III. Dan begitu masuk Jalan Karya III dimana suasana lagi sepi, RD yang tengah dibonceng langsung menusukkan pisau yang sudah dipersiapkannya ke punggung korban.
Karena mendapat tusukan, Zainul Arifin pun terkejut dan langsung menoleh ke belakang, dan saat itulah RD menghujamkan pisau lagi ke leher Zainul Arifin yang membuat korban langsung terjatuh ke aspal. Dan saat itulah, RD langsung menghujamkan beberapa tusukan lagi ke tubuh korban baik dada, perut hingga leher. Total tusukan mencapai 24 titik dan akhirnya korban tewas.
Setelah melihat korban tidak bernyawa, RD pun menyeret tubuh korban ke parit yang ada di Jalan Karya III tersebut. Dan menutupnya dengan koran. RD pun langsung mengambil dompet, hanphone Samsung S4 dan sepedamotor. Dan langsung melarikan diri.
Dengan bermodalkan sepedamotor Revo milik korban, RD pun ingin melarikan diri ke arah Pelalawan. Namun belum niatnya kesampaikan, sekitar pukul 16.00 Wib, Sabtu (28/3/2015), petugas kepolisian yang sedang melakukan pengejaran terhadap RD menemukannya. Saat ditangkap, pelaku tengah berkendara dengan motor hasil curiannya merek Honda Revo bernomor polisi BM 6288 AU di kawasan Jalan KH Nasution Pekanbaru. ''Tersangka adalah penjual nasi goreng di kawasan Simpang Tiga, tak jauh dari warung angkringan tempat korban bekerja,'' ujar Khaidir. (radarpku)
Sumber : goriau
BERITA LAINNYA +INDEKS
Mahkamah Agung RI Menangkan Arman Setiawan Dkk Atas Kasus Lahan 300 Hektar di Kampung Rawang Air Putih- Siak
RADARPEKANBARU - Persengketaan Kebun Kelapa Sawit seluas 300 hektar di Kampung R.
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Meranti,-Kapolsek Rangsang Polres Meranti berhasil Peng.
Polres Meranti Bekuk Pencuri Toko Emas, Kerugian Hingga Puluhan Juta
Meranti ,- Ungkap kasus terhadap pelaku Dugaan Tindak Pidana Pencur.
Bawa BBM Tanpa Dokumen, 1 Unit Mobil dari Palembang Tujuan Kandis Diamankan di Polres Pelalawan
RADARPEKANBARU.COM-Diduga muatan mencurigakan, dua orang masyarakat Pangkalan Ke.
Kajari Meranti Tetapkan 2 Orang Tersangka Kasus Bibit Kopi Liberika.
Meranti,- Kejaksan Negeri Kepulauan Meranti melalui Tim Penyidi.
Warga Resah Gudang Pelangsir BBM Subsidi Beroperasi Terang-terangan di Bunga Raya, Kapolsek Tidur ?
RADARPEKANBARU.COM-Aktivitas ilegal penimbunan BBM subsidi jenis Biosolar yang k.
TULIS KOMENTAR +INDEKS