PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2691 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2841 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2657 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2516 Kali
SKANDAL SEX
PBB Mengutuk Tindakan Kejahatan Seksual Para Pastor Terhadap Ribuan Anak
ilustrasi
Newyork, (radarpekanbaru.com) - Dengan kata-kata mengecam keras terhadap Vatikan, PBB menuduh Vatikan mengadopsikebijakan yang memungkinkan pastor memperkosa dan mencabuli puluhan ribu anak-anak. Kecaman tersebut tertuang dalam laporan Komite Hak Asasi Manusia PBB yang dikeluarkan hari Rabu ini (05/02) di Jenewa.
Ketua komite Kirsten Sandberg mengatakan gereja hanya tertarik menjaga reputasi (nama baiknya), bukan menjamin kesejahteraan anak-anak. "Tahta Suci mengadopsi kebijakan dan berbagai praktek yang membuat pelanggaran terus terjadi, dan para pelaku bebas dari jeratan hukum," kata Sandberg.
Dalam laporan, PBB mengatakan Vatikan harus memecat semua anggota kepastoran yang diketahui atau dicurigai melakukan pencabulan atau pemerkosaan serta kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Komite Hak-hak Anak menambahkan sangat prihatin atas kenyataan bahwa Tahta Suci belum mengakui tingkat skala kejahatan yang bersifat massive, yang telah dilakukan para pastor, dan PBB menyerukan kepada Vatikan untuk membuka segala arsipnya.
Komite PBB juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Roma harus menetapkan peraturan jelas untuk memastikan kasus-kasus dugaan pemerkosaan dan kejahatgan seksual terhadap anak-anak dilaporkan ke pihak berwenang sipil.
Sementara itu, menghadapi keceaman keras PBB itu, Vatikan diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan guna menanggapi laporan PBB itu.Vatikan mengatakan akan mencermati laporan PBB berisi kecaman keras atas kebijakan Vatikan yang dianggap memungkinkan pencabulan terhadap anak-anak.
Tanggapan Vatikan dikeluarkan tidak lama setelah Komite Hak-hak Anak PBB mengeluarkan laporan hasil penyelidikan pada Rabu (05/02).
Dalam laporan disebutkan bahwa Vatikan mengadopsi kebijakan yang memungkinkan pastor mencabuli dan memperkosa puluhan ribu anak.
Meskipun setuju untuk mempelajari laporan PBB, Vatikan mengeluarkan reaksi keras atas hal yang disebutnya sebagai upaya mencampuri ajaran Gereja Katolik mengenai kebebasan beragama dan harga diri umat manusia.
Barbara Doris dari SNAP, jaringan pendukung korban kejahatan pastor, mengatakan tidak yakin Vatikan akan melaksanakan rekomendasi PBB.
"Mereka menunjukkan kepada kita berbagai kebijakan, prosedur, permintaan maaf, tetapi belum ada tindakan yang mencerminkan apa yang mereka katakan. Tindakan akan melindungi anak-anak bukan kata-kata," tegas Doris. (voa)
Editor : Ahmad Adryan
Ketua komite Kirsten Sandberg mengatakan gereja hanya tertarik menjaga reputasi (nama baiknya), bukan menjamin kesejahteraan anak-anak. "Tahta Suci mengadopsi kebijakan dan berbagai praktek yang membuat pelanggaran terus terjadi, dan para pelaku bebas dari jeratan hukum," kata Sandberg.
Dalam laporan, PBB mengatakan Vatikan harus memecat semua anggota kepastoran yang diketahui atau dicurigai melakukan pencabulan atau pemerkosaan serta kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Komite Hak-hak Anak menambahkan sangat prihatin atas kenyataan bahwa Tahta Suci belum mengakui tingkat skala kejahatan yang bersifat massive, yang telah dilakukan para pastor, dan PBB menyerukan kepada Vatikan untuk membuka segala arsipnya.
Komite PBB juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Roma harus menetapkan peraturan jelas untuk memastikan kasus-kasus dugaan pemerkosaan dan kejahatgan seksual terhadap anak-anak dilaporkan ke pihak berwenang sipil.
Sementara itu, menghadapi keceaman keras PBB itu, Vatikan diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan guna menanggapi laporan PBB itu.Vatikan mengatakan akan mencermati laporan PBB berisi kecaman keras atas kebijakan Vatikan yang dianggap memungkinkan pencabulan terhadap anak-anak.
Tanggapan Vatikan dikeluarkan tidak lama setelah Komite Hak-hak Anak PBB mengeluarkan laporan hasil penyelidikan pada Rabu (05/02).
Dalam laporan disebutkan bahwa Vatikan mengadopsi kebijakan yang memungkinkan pastor mencabuli dan memperkosa puluhan ribu anak.
Meskipun setuju untuk mempelajari laporan PBB, Vatikan mengeluarkan reaksi keras atas hal yang disebutnya sebagai upaya mencampuri ajaran Gereja Katolik mengenai kebebasan beragama dan harga diri umat manusia.
Barbara Doris dari SNAP, jaringan pendukung korban kejahatan pastor, mengatakan tidak yakin Vatikan akan melaksanakan rekomendasi PBB.
"Mereka menunjukkan kepada kita berbagai kebijakan, prosedur, permintaan maaf, tetapi belum ada tindakan yang mencerminkan apa yang mereka katakan. Tindakan akan melindungi anak-anak bukan kata-kata," tegas Doris. (voa)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
Kisah Qabil dan Habil yang Melaksanakan Kurban
RADARPEKANBARU.COM - Allah SWT memerintahkan untuk melaksankan kurban pada bulan Dzulhijah. Allah SW.
Ini Hal yang Dapat Menghindarkan Diri Kita dari Dajjal
RADARPEKANBARU.COM - Dalam kepercayaan agama Islam, akan datang sosok Dajjal sebagai pertanda bahwa .
Rasulullah Juga Contohkan Setia kepada Hewan
RADARPEKANBARU.COM - Rasulullah Saw tidak hanya mengajarkan umatnya setia kepada sesama manusia saja.
Ajaran Islam: Tamu Wajib Hormati Adab dan Norma Masyarakat Setempat
RADARPEKANBARU.COM - Agama Islam adalah agama yang sempurna dan cinta damai. Bahkan Islam tidak mema.
Belum Bisa Berhaji? Tunaikan Ibadah Ini yang Pahalanya Setara
Ibadah haji hukumnya memang wajib namun bagi yang mampu (istatho'ah) dari berbagai aspek. Namun jika.
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijah
RADARPEKANBARU.COM - Ahmad Syahirul Alim dalam bukunya “Rahasia Puasa Sunah” mengatakan, Bulan D.
TULIS KOMENTAR +INDEKS