Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
WHO: Varian Delta adalah Peringatan
RADARPEKANBARU.COM -- WHO mengungkapkan virus corona varian delta merupakan peringatan kepada dunia untuk menekan laju infeksi virus dengan cepat sebelum bermutasi menjadi varian yang lebih ganas dan buruk. Hal ini diungkapkan WHO dalam konferesi persnya, Jumat (30/7). Varian yang sangat mudah menular, pertama kali terdeteksi di India, kini telah muncul di 132 negara dan wilayah.
"Delta adalah peringatan, ini adalah peringatan bahwa virus berkembang tetapi juga merupakan seruan untuk bertindak bahwa kita perlu bergerak sekarang sebelum varian yang lebih berbahaya muncul," kata Emergencies Director WHO Michael dikutip dari AFP. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada empat varian yang mengkhawatirkan sudah muncul, dan akan lebih banyak lagi selama virus tersebut masih terus menyebar.
Tedros mengatakan bahwa rata-rata, infeksi meningkat 80 persen selama empat minggu terakhir di lima dari enam wilayah WHO. Meskipun Delta telah mengguncang banyak negara, Ryan mengatakan langkah-langkah yang terbukti untuk mengendalikan penularan masih berhasil - terutama menjaga jarak fisik, memakai masker, kebersihan tangan, dan menghindari waktu lama di dalam ruangan di tempat-tempat yang berventilasi buruk dan ramai.
"Cara ini menghentikan varian Delta, terutama ketika Anda menambahkan vaksinasi," katanya. "Virusnya semakin bugar, virusnya semakin cepat. Rencana masih berfungsi, tetapi kita perlu menerapkan dan menjalankan rencana permainan jauh lebih efisien dan lebih efektif daripada yang pernah dilakukan sebelumnya."
Tak ada solusi ajaib
WHO ingin setiap negara telah memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir September; setidaknya 40 persen pada akhir tahun ini, dan 70 persen pada pertengahan 2022. "Kami masih jauh dari mencapai target itu," ucapnya.
Dia mengatakan bahwa lebih dari setengah dari 194 negara anggota WHO telah sepenuhnya memvaksinasi 10 persen dari populasi mereka; kurang dari seperempat telah divaksinasi 40 persen; dan hanya tiga negara yang telah memvaksinasi 70 persen.
Sementara itu WHO mengatakan Burundi, Eritrea dan Korea Utara adalah satu-satunya negara anggota yang tersisa yang belum memulai kampanye vaksinasi Covid-19. Tedros.
"Tidak ada solusi ajaib," kata Ryan.
"Satu-satunya keajaiban yang kita miliki adalah vaksinasi. Masalahnya adalah kita tidak memberikannya secara merata di seluruh dunia dan kita bekerja melawan diri kita sendiri."(CNN)
Diveto AS, Palestina Gagal Jadi Anggota PBB
RADARPEKANBARU.COM - Upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, kembali gagal dilakukan setela.
Bandara Internasional Dubai Kacau Setelah Dilanda Banjir Bandang
RADARPEKANBARU.COM - Banjir bandang mengacaukan sejumlah operasi dan layanan di Bandara Internasiona.
Waspada Serangan Israel, Iran Tutup Fasilitas Nuklir
RADARPEKANBARU.COM - Fasilitas nuklir Iran sementara waktu ditutup untuk mengantisipasi serangan bal.
Iran Klaim Semua Rudal Hipersoniknya Berhasil Capai Wilayah Israel
RADARPEKANBARU.COM - Semua rudal hipersonik yang digunakan dalam serangan balasan Iran telah berhasi.
Iran Tak Ragu Serang Yordania Jika Berani Bantu Israel
RADARPEKANBARU-Yordania mungkin menjadi target serangan udara Iran berikutnya, jika negara itu ke.
Israel Kembali Bunuh Komandan Lapangan Hizbullah di Lebanon
RADARPEKANBARU.COM - Israel kembali menyerang kelompok militan Hizbullah dengan .