Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Mensos: BST Jangan Diubah Jadi Paket Sembako
JAKARTA,Radarpekanbaru.com -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mengingatkan kepada pemerintah daerah di berbagai level tingkatan, baik provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan atau kecamatan soal bansos atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Risma menegaskan pemda tidak boleh berinisiatif mengubah bansos atau BPNT, yang harusnya diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa uang, namun diubah menjadi paket sembako.
Hal ini ditegaskan Risma saat mengunjungi KPM di wilayah Kabupaten Pekalongan pada Selasa (27/7), dan masih ditemukan BPNT yang diubah menjadi paket sembako. Mensos menekankan BBPNT yang seharusnya diterima langsung KPM, memang demi akurasi dan kecepatan penyaluran bantuan, biasanya disalurkan melalui perangkat daerah, demi sampai pada penerima.
Namun ia mengingatkan perangkat daerah yang harusnya mengawal dengan sungguh-sungguh, tidak boleh mengubah BST menjadi paket sembako. Ini yang ia temukan saat mengecek kesesuaian bantuan, di Desa Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara. Dalam kesempatan itu, Mensos berdialog dengan Rudiyanto (48), memastikan harga komoditas pangan yang dibeli di E-Warong harus dengan harga wajar.
"KPM juga tidak boleh diberikan barang secara paket. Karena //kan belum tentu sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Mensos didampingi Wali Kota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid.
Mensos tampak tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena mendapati harga barang yang mahal dan juga barang diberikan secara paket kepada KPM BPNT/Kartu Sembako. "Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar E-warong bersaing dengan toko lain. //Kan kasian kalau orang miskin dapat harga lebih mahal," kata Mensos.
Mensos Risma meminta semua pihak untuk mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran. Mensos juga mengajak jajaran Forkompimda Kota Pekalongan dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memutuskan mata rantai pandemi.
Walaupun ada kekeliruan, namun penyaluran bansos di kota batik ini diakui cukup cepat. Alokasi penerima BST Kota Pekalongan sebanyak 13.990 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), per 26 Juli pukul 00.00 WIB, telah salur sebanyak 12.180 KPM (87,06 persen).
Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 3438 KPM telah salur sebanyak 3.176 (92,38 persen). Kemudian untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako pada Mei Juni sebanyak 18.054 KPM dan telah salur kepada 17365 KPM (96,1 persen).(rep)
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
Gol Komang Teguh Buka Peluang Timnas U-23 Lolos 8 Besar
RADARPEKANBARU.COM - Tampil percaya diri, Timnas Indonesia U-23 menang atas Australia dengan skor ti.
Pakar: Pengajuan Amicus Curiae di Pengujung Sidang MK Bentuk Intervensi
RADARPEKANBAARU.COM - Pakar hukum tata negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri.
KPU Yakin Hasil Pemilu 2024 tidak akan Berubah
RADARPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meyakini ha.
Relawan Jokowi Yakin Pertemuan Prabowo-Megawati Redam Ketegangan
RADARPEKANBARU.COM - Relawan Jokowi (Rejo) menyambut baik rencana pertemuan Capres peraih suara terb.
Indonesia Prihatin dengan Situasi di Timur Tengah, Semua Pihak Diminta Menahan Diri
RADARPEKANBARU-Peningkatan eskalasi militer d.