Puluhan Alat Berat Ditangkap dari Cagar Biosfer Giam Siak Kecil

Kamis, 20 Maret 2014


PEKANBARU, RADARPEKANBARU.COM - Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau yang dipimpin langsung Ketua Incident Commander (IC) Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto dan jajaran lainnya telah berhasil menangkap sekitar 60 unit alat berat berikut 60 tersangka perambah hutan dan lahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Kabupaten Siak di wilayah hukum Polres Siak.

Namun cukong-cukong kayu kelas kakap seperti AB, AT, AJ, dan lain-lain yang bermain di kawasan hutan terlarang ini sampai sekarang belum tersentuh aparat berwajib. Menurut aktivis Walhi dan Jikalahari mereka merasa aneh saja karena aparat berwajib di Siak apakah tak tahu soal truk-truk kayu dari cagar biosfer itu melintas di kawasan hukum Polres Siak?

Menurut Danrem 031/WB Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto di Posko Lanud Pekanbaru Rabu pagi tadi (19/3) Satgas telah menangkap sekitar 60 alat berat ilegal yang beroperasi di kawasan terlarang Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Kabupaten Siak.

Sementara dari catatan wartawan, kasus perambahan hutan adalah masalah pelik yang harus dihadapi. Tercatat setiap tahun Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu menjadi sasaran kasus pembalakan liar. Tahun 2011 kasus perambahan hutan meliputi sekitar 2.000 hektare kawasan inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang ditangani pihak kepolisian dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Aktivitas ini lancar karena ada beking dari sejumlah oknum aparat. Oknum aparat sebenarnya tahu cukong-cukong kayu kakap itu. Tidak hanya itu oknum aparat juga tahu cukong-cukong CPO ilegal yang menampung kencing CPO di kawasan Kandis, Duri, Dumai, Sam-sam, Baganbatu Rohil, Tapung Kampar. Tersebutlah nama-nama mereka inisial Mu, Ko, Sam, dan lain-lain.

Dilansir dari Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) laju kerusakan hutan rata-rata 160.000 hektare/tahun atau 5,6 persen. Tidak hanya itu, perambahan di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Batu hingga kini mengancam kelestarian habitat harimau.

Seekor harimau dan seorang warga tercatat tewas pada September 2010 di kawasan tersebut. Hal ini butuh perhatian khusus sehingga masalah perambahan hutan tidak lagi menjadi ancaman bagi kelestarian di Cagar Biosfer. Dan perambahan hutan bukanlah sebuah ketakutan yang terabaikan kembali.

Sementara Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan kepada pers beberapa waktu lalu di Posko Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menegaskan ada sekitar 22.000 warga Sumatera Utara yang membuka hutan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini untuk dijadikan kebun sawit, dan bertani lainnya. Mereka membuka lahan ini dengan cara dibakar.(ram/rp)