Mulianya Peran Seorang Ibu

Senin, 30 September 2019

RADARPEKANBARU.COM - Berbicara mengenai peran seorang ibu, tentu yang paling membekas dalam ingatan kita bagaimana perjuangannya ketika mengandung 9 bulan lamanya, dan hampir meregang nyawa saat melahirkan sang buah hati. Belum lagi, ketika ia harus merawat, mengasuh, dan mendidiknya dengan ilmu agama dan pengetahuan yang bermanfaat, agar kelak buah hatinya mampu tumbuh menjadi generasi penerus bangsa dengan berbagai prestasi gemilang.

 

Ibu adalah sosok yang penuh cinta dan kasih sayang, yang menjadikan rumah tangga penuh ketentraman dan ketenangan. Petuah-petuahnya yang bermanfaat, lembut, dan mendamaikan, serta menghapus duka dan lara yang berkecamuk di hati.

 

Namun, sosok seorang ibu yang begitu luarbiasa ini rupanya masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Kebanyakan dari mereka beranggapan, seorang ibu yang hanya mampu mengurus anak dan berkegiatan di dapur, kalah hebat dengan mereka para ibu yang bergelut dalam dunia kerja. Maka bagaimana mungkin peran pentingnya ini diremehkan hanya karena ia tidak mendapatkan hasil berupa uang?

 

Padahal, Islam sendiri menempatkan peran seorang ibu sangatlah mulia dengan segenap tugas-tugasnya sebagai pengatur rumah tangga, mencetak, dan mendidik generasi. Jika peran tersebut dapat dilaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran yang luarbiasa, tentu indahnya istana surga kelak menjadi imbalannya yang tiada tara.

 

Dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seseorang datang kepada Rasullullah SAW dan mengajukan beberapa pertanyaan, ‘wahai Rasullullah siapa orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?’Rasulullah bersabda,”Ibumu”, dia bertanya, “setelah itu siapa?” Rasulullah menjawab,”Ibumu”, dia bertanya lagi, “setelah itu siapa”Rasulullah menjawab,”Bapakmu,”(HR.Bukhari-Muslim).

 

Untuk itu, memuliakan seorang ibu menjadi salah satu kewajiban setiap anak, mengingat betapa besar peran dan perjuangan yang selama ini dilakukannya. Allah SWT pun berfirman:

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya ; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” (QS. Luqman : 14).

 

Melihat betapa besar kedudukan dan perjuangan seorang ibu, belum ada kata terlambat bagi setiap anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya. Moment Hari Ibu jatuh setiap tanggal 22 Desember menjadi saat yang tepat bagi kita untuk mewujudkan harapan-harapan yang menjadi impian selama ini, setidaknya meski hanya sekedar membuatnya tersenyum. (uyang)