Kanal

KPK: Kalau Pemimpin Riau Tak Mau Berobah, Tidak hanya 3 Gubernur Riau yang Ditangkap KPK, Bisa 4,.5

RADARPEKANBARU.COM - Bedah Buku Putih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di DPRD Riau menarik disimak, kesempatan sesi tanya jawab tak dilewatkan oleh anggota DPRD Riau. Tingginya antusias minat bertanya dari masing-masing anggota DPRD Riau terlihat dengan banyaknya para politisi lintas fraksi mengacungkan tangan berebut ingin diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber wakil ketua KPK Adnan Pandu Praja. Bedah Buku Putih yang berisi kiat-kiat KPK dalam melakukan pencegahan korupsi, acara langsung dimoderatori oleh ketua DPRD Riau Suparman. Wajah Suparman terlihat berubah ketika salah satu anggota DPRD Riau menanyakan langsung kepada Komisioner KPK terkait Kasus SKK Migas yang diduga melibatkan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman atau yang lebih dikenal dengan Andi Rachman. Muhammad Adil, anggota DPRD Riau dari Fraksi Gabungan menanyakan proses hukum yang dijalani Andi Rachman, "Yang ingin saya tanyakan kepada KPK, sudah sejauh mana proses hukum yang telah dilakukan KPK terhadap salah seorang mantan anggota Komisi VII DPR RI, orang ini berasal dari Riau," tanya Adil. "Saya sebut saja langsung inisialnya AR, beliau diduga terlibat kasus SKK Migas dan sekarang menjabat PLT Gubernur Riau, "katanya. Seolah kecolongan dengan pertanyaan ini moderator langsung bereaksi, Suparman selaku moderator terlihat terpancing dan langsung membalas pertanyaan Adil dengan beberapa jawaban ungkapan kekesalan terhadap anggota DPR yang bertanya. "Kita tidak boleh langsung mengatakan seseorang terlibat kasus korupsi, tidak tepat rasanya jika seseorang belum tentu terlibat tetapi didorong-dorong seolah terlibat," kata Suparman menjawab, padahal sebenarnya yang seharusnya menjawab adalah wakil ketua KPK Adnan Pandu Praja. "Sekarang ini kita fokus pada topik materi pencegahan korupsi, jika ada yang ingin bertanya yang di luar itu silahkan pada kesempatan yang lain, "tegas Suparman. Keanehan tingkah laku Suparman selaku moderator juga terlihat ketika peserta yang hadir meminta nomor Handphone (HP) wakil ketua KPK Adnan Pandu Praja. "Bisa kami minta nomor HP pak Adnan Pandu Praja, biar kami mudah menyampaikan informasi terkait korupsi di Riau," kata salah seorang peserta forum bedah buku. Spontan Adnan Menjawab, "bisa" namum Suparman justru terlihat gelisah dan langsung memotong pembicaraan. "Oh kalau minta nomor HP itu jelas tidak bisa pak, mereka (KPK-red) bekerja profesional menjaga rahasia negara, tak bisa sembarang kasih nomor HP" kata Suparman. Melihat reaksi Suparman selaku moderator, Adnan Pandu Praja hanya tersenyum dan terlihat meng-urungkan niatnya membagi nomor HP pribadinya. Adnan Pandu Praja Usai memberikan materi pencegahan korupsi di hadapan wartawan menanggapi pertanyaan Adil anggota DPRD Riau terkait kasus SKK Migas yang diduga melibatkan Plt Gubernur Riau Andi Rachman. "Pastinya akan tetap diproses, bisa saja ada TSK lain, biasanya pada setiap penanganan kasus korupsi, jika ada keterlibatan orang lain nanti rekan-rekannya yang telah duluan ditetapkan sebagai TSK pada saat diperiksa juga akan buka-bukaan siapa-sapa saja yang terlibat selain dirinya, "katanya. "Ya kalau pemimpin-pemimpin Riau tak mau berubah, bisa saja 4 atau 5 orang gubernur lagi yang di tangkap KPK, bahkan bisa lebih dari itu", tegas Adnan Pandu.*** Penulis : Alamsah
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER