Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Kasus Perkosaan dan Pembunuhan Penumpang, Taksi Online China Dibekukan
BEIJING – Perusahaan raksasa China, Didi Chuxing, membekukan layanan angkutan bersama (trip sharing) setelah polisi menyebutkan bahwa seorang pengemudi memerkosa dan membunuh seorang penumpang perempuan. Sebuah pernyataan perusahaan mengatakan bahwa kejadian itu menunjukkan ada kekurangan dalam proses operasi mereka, sehingga mereka membekukan sistem angkutan mereka untuk pengkajian ulang.
Namun ini bukan yang pertama ternyata: peristiwa serupa terjadi pula beberapa bulan lalu.Mei lalu, perusahaan itu membekukan dan mengubah Didi Hitch, yang mempertemukan pemilik mobil dan penumpang, menyusul tewasnya seorang pramugari berusia 21 tahun setelah menggunakan layanan di Zhengzhou.
Dalam insiden terbaru, polisi mengatakan perempuan berusia 20 tahun itu melakukan perjalanan dengan aplikasi itu pada Jumat, 24 Agustus di Kota Wenzhou. Dia naik pukul 13.00 waktu setempat (11:00 WIB) dan satu jam kemudian ia mengirim pesan darurat meminta pertolongan kepada temannya sebelum kemudian kehilangan kontak.
Pada Sabtu pagi, petugas berwenang menahan pengemudi berusia 27 tahun bernama Zhong yang kemudian mengaku memerkosa dan membunuh penumpangnya, kata polisi. Jasadnya telah ditemukan dan penyelidikan sedang berlangsung, kata pernyataan itu. Didi Chuxing mengatakan Zhong tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, tetapi sebelumnya diakui pernah ada yang mengadukannya.
Seorang penumpang sebelumnya mengatakan sopir itu diduga telah membawa mereka ke tempat terpencil, serta membuntuti mereka setelah meninggalkan mobil. "Kejadian ini menunjukkan masih banyak kekurangan dengan proses layanan pelanggan kami," kata pernyataan Didi. Perusahaan itu juga memecat pimpinan dan wakil presiden Hitch.
Didi Chuxing adalah perusahaan angkutan terbesar di dunia di jenisnya ditilik dari jumlah perjalanan, dilaporkan mencatat lebih dari satu miliar perjalanan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2016, aplikasi taksi Amerika Serikat Uber setuju untuk menjual bisnis mereka di China ke Didi setelah gagal memperoleh keuntungan.(okz)
Hamas Siap Bubar Jika Palestina Merdeka
RADARPEKANBARU.COM - Kelompok militer Palestina, Hamas mengumumkan kesiapannya untuk berhenti berper.
Rusia Veto Resolusi PBB Tentang Pencegahan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa
RADARPEKANBARU.COM - Resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seperangkat aturan guna mencegah perlom.
Pria Ukraina di Luar Negeri Diminta Pulang untuk Ikut Perang
RADARPEKANBARU.COM - Kekurangan tentara di medan perang, mendorong Ukraina menarik warga mereka yang.
Di Tengah Ketegangan dengan China, Filipina Terima Rudal Canggih India
RADARPEKANBARU.COM - Filipina menerima pasokan rudal jelajah supersonik canggih buatan India, BrahMo.