Kasus Perkosaan dan Pembunuhan Penumpang, Taksi Online China Dibekukan

Senin, 27 Agustus 2018

ilustrasi internet

BEIJING – Perusahaan raksasa China, Didi Chuxing, membekukan layanan angkutan bersama (trip sharing) setelah polisi menyebutkan bahwa seorang pengemudi memerkosa dan membunuh seorang penumpang perempuan. Sebuah pernyataan perusahaan mengatakan bahwa kejadian itu menunjukkan ada kekurangan dalam proses operasi mereka, sehingga mereka membekukan sistem angkutan mereka untuk pengkajian ulang.

 

 

Dalam insiden terbaru, polisi mengatakan perempuan berusia 20 tahun itu melakukan perjalanan dengan aplikasi itu pada Jumat, 24 Agustus di Kota Wenzhou. Dia naik pukul 13.00 waktu setempat (11:00 WIB) dan satu jam kemudian ia mengirim pesan darurat meminta pertolongan kepada temannya sebelum kemudian kehilangan kontak.

 

Pada Sabtu pagi, petugas berwenang menahan pengemudi berusia 27 tahun bernama Zhong yang kemudian mengaku memerkosa dan membunuh penumpangnya, kata polisi. Jasadnya telah ditemukan dan penyelidikan sedang berlangsung, kata pernyataan itu. Didi Chuxing mengatakan Zhong tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, tetapi sebelumnya diakui pernah ada yang mengadukannya.

 

Seorang penumpang sebelumnya mengatakan sopir itu diduga telah membawa mereka ke tempat terpencil, serta membuntuti mereka setelah meninggalkan mobil. "Kejadian ini menunjukkan masih banyak kekurangan dengan proses layanan pelanggan kami," kata pernyataan Didi. Perusahaan itu juga memecat pimpinan dan wakil presiden Hitch.

 

Didi Chuxing adalah perusahaan angkutan terbesar di dunia di jenisnya ditilik dari jumlah perjalanan, dilaporkan mencatat lebih dari satu miliar perjalanan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2016, aplikasi taksi Amerika Serikat Uber setuju untuk menjual bisnis mereka di China ke Didi setelah gagal memperoleh keuntungan.(okz)