PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2742 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2558 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
BPS Catat Inflasi Riau 0,11 Persen
Mawardi Arsyad
PEKANBARU, RADARPEKANBARU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, Februari 2014 ini Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,36.
Laju Inflasi Tahun Kalender, Februari 2014 terhadap Desember 2013, sebesar 0,91 persen. Semua kota yang menghitung IHK di Riau, semuanya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan 0,46 persen, diikuti oleh Dumai 0,30 persen dan disusul Pekanbaru dengan inflasi terendah, cuma 0,04 persen.
Inflasi tiga kota ini turun bila melihat lagi catatan BPS bulan sebelumnya, Januari 2014 di mana Tembilahan mengalami inflasi 2,58 persen, Dumai 0,43 persen dan Pekanbaru 0,69 persen.
"Inflasi Riau bulan Februari 2014 ini terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok sandang, kesehatan dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga," lapor Mawardi Arsyad, Senin (3/3).
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang menyumbang sebesar 0,95 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen, sandang 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen.
Adapun kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,92 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Riau rata-rata adalah komoditas konsumsi. Sebut saja ikan mujair, mobil, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, udang basah, ikan tongkol/ambu-ambu, daging sapi, gulai, telur ayam ras, rokok kretek, susu untuk balita, ikan nila, jengkol, kangkung, gula pasir. Namun sepeda motor juga masuk sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi Riau pada Februari lalu.
"Sementara cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, pasir, beras, jeruk, ayam hidup, ikan patin, ikan gabus, tomat sayur, bahan bakar rumahtangga, cabe hijau dan beberapa komoditas lainnya menjadi penyumbang deflasi Riau," terang Mawardi.(lam)
Laju Inflasi Tahun Kalender, Februari 2014 terhadap Desember 2013, sebesar 0,91 persen. Semua kota yang menghitung IHK di Riau, semuanya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan 0,46 persen, diikuti oleh Dumai 0,30 persen dan disusul Pekanbaru dengan inflasi terendah, cuma 0,04 persen.
Inflasi tiga kota ini turun bila melihat lagi catatan BPS bulan sebelumnya, Januari 2014 di mana Tembilahan mengalami inflasi 2,58 persen, Dumai 0,43 persen dan Pekanbaru 0,69 persen.
"Inflasi Riau bulan Februari 2014 ini terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok sandang, kesehatan dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga," lapor Mawardi Arsyad, Senin (3/3).
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang menyumbang sebesar 0,95 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,53 persen, sandang 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen.
Adapun kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,92 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Riau rata-rata adalah komoditas konsumsi. Sebut saja ikan mujair, mobil, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, udang basah, ikan tongkol/ambu-ambu, daging sapi, gulai, telur ayam ras, rokok kretek, susu untuk balita, ikan nila, jengkol, kangkung, gula pasir. Namun sepeda motor juga masuk sebagai salah satu komoditas penyumbang inflasi Riau pada Februari lalu.
"Sementara cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, pasir, beras, jeruk, ayam hidup, ikan patin, ikan gabus, tomat sayur, bahan bakar rumahtangga, cabe hijau dan beberapa komoditas lainnya menjadi penyumbang deflasi Riau," terang Mawardi.(lam)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS