PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2744 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2560 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
Alamak! Saudi Larang Mahasiswi Berjilbab Warna
Ilustrasi
RADARPEKANBARU.COM - Kampus khusus perempuan di Arab Saudi, Universitas Dammam, melarang kaum hawa memakai jilbab atau abaya (pakaian perempuan Arab) berwarna.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.
Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.
Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.
Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.
"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)Alamak! Saudi Larang Mahasiswi Berjilbab Warna
RADARPEKANBARU.COM - Kampus khusus perempuan di Arab Saudi, Universitas Dammam, melarang kaum hawa memakai jilbab atau abaya (pakaian perempuan Arab) berwarna.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.
Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.
Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.
Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.
"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.
Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.
Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.
Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.
"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)Alamak! Saudi Larang Mahasiswi Berjilbab Warna
RADARPEKANBARU.COM - Kampus khusus perempuan di Arab Saudi, Universitas Dammam, melarang kaum hawa memakai jilbab atau abaya (pakaian perempuan Arab) berwarna.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (25/11), kampus itu pekan lalu memergoki dua mahasiswi memakai abaya berwarna dan mengatakan pakaian itu tidak sesuai dengan kebijakan universitas.
Mahasiswi bernama Nur Abdulhadi mengatakan pihak kampus mewajibkan seluruh perempuan di lingkungan universitas itu mengenakan abaya berwarna hitam.
Lebih parah lagi, penjual abaya di sejumlah toko dekat kampus mengatakan baru-baru ini pejabat kampus memeriksa toko mereka dan mendenda siapa pun yang menjual abaya berwarna. Para perancang pakaian juga menerima peringatan untuk hanya membuat abaya berwarna hitam. Pemilik toko mengatakan aturan itu dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Komisi Penganjur Kebaikan dan Pencegahan Perbuatan Buruk.
Menanggapi kasus ini, sosiolog Muhammad Al-Zahrani mengatakan pakaian abaya sudah menjadi kontroversi selama dua dekade terakhir.
"Menurut saya, aturan pemakaian abaya di kampus itu tidak bersifat memaksa. Sebaliknya, pihak kampus meminta kaum perempuan berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama yang santun," kata dia.(dp/rp)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Titik Balik Pezina yang Temui Ajalnya Setelah Bertobat kepada Allah SWT
RADARPEKANBARU.COM - Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA mengisahkan perjalanan seoran.
Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci, Benarkah Jadi Tanda Husnul Khatimah?
RADARPEKANBARU.COM - Banyak jamaah haji Indonesia yang ingin meninggal dunia di Tanah Suci, baik itu.
Ini yang Membuat Nabi Muhammad Mengenali Kita di Hari Kiamat
RADARPEKAANBARU.COM - Ternyata seorang Muslim yang banyak bersujud memiliki keutamaan yang besar di .
Keutamaan Membangun Masjid
RADARPEKANBARU.COM - Syaikh Hasan Muhammad Ayyub dalam bukunya “Panduan Beribadah Khusus Pria” m.
TULIS KOMENTAR +INDEKS