Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Pahala tidak Berputus Asa
RADARPEKANBARU.COM - Orang yang tidak berputus asa dari rahmat ALLAH SWT akan diampuni dosa-dosanya. Allah SWT memastikan, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS. al-Zumar/39:53).
Hanya saja ada syaratnya. Menurut pengarang Tafsir Jalalain, semua dosanya akan diampuni apabila dia bertobat dari kemusyrikan. Karena Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. al-Nisa/4: 48).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Nabi SAW), “Wahai Rasulullah, apa dosa besar itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Syirik kepada Allah, pesimis terhadap karunia Allah dan berputus asa dari rahmat Allah.” (HR. al-Bazzar). Jawaban Nabi SAW dalam hadits ini mempertegas kedua ayat di atas.
Sementara itu, orang yang berputus asa dari rahmat Allah SWT termasuk orang yang sesat. Allah SWT menegaskan, “Ibrahim berkata, ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. al-Hijr/15: 56). Orang-orang yang sesat dalam konteks ini, menurut pengarang Tafsir Jalalain, adalah orang-orang kafir.
Pernyataan pengarang Tafsir Jalalain ini sesuai dengan makna tekstual ayat, “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf/12: 87). Syaikh Nawawi Banten dalam Tafsir Munir menulis orang kafir adalah orang yang dimurkai Allah SWT.
Selanjutnya, pahala tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT dapat dipahami dari hadits Nabi SAW yang dikutip oleh Muhammad bin Abi Bakar dalam Mawaidz al-Ushfuriyah, “Orang durjana yang mengharap rahmat Allah, lebih dekat kepada Allah ketimbang orang yang tekun beribadah tapi berputus asa dari rahmat Allah.”
Terkait hadits ini, Muhammad bin Abi Bakar bercerita, “Satu riwayat telah sampai kepada kami yang bersumber dari Zaid bin Aslam dari Umar bin Khattab bahwa ada seorang laki-laki yang hidup pada masa lalu yang terus beribadah hingga memaksakan diri. Namun ia membuat orang berputus asa dari rahmat Allah SWT.
Sesudah orang itu mati, ia bertanya kepada Allah SWT, ‘Ya Tuhanku, pahala apa untukku dari-Mu?’ Allah SWT menjawab, ‘Neraka’. Ia bertanya, ‘Ya Tuhanku ke mana pahala ibadahku dan kesungguh-sungguhanku?’ Allah SWT menjawab, ‘Saat di dunia kamu pernah membuat orang berputus asa dari rahmat-Ku, maka hari ini Aku membuatmu berputus asa dari rahmat-Ku”.
Jadi selain tidak berputus asa, seorang Muslim juga dilarang untuk membuat orang lain berputus asa yang mengakibatkan ia jadi lemah dan tidak mau bekerja dan beribadah. Nabi SAW mengajarkan untuk memberi motivasi, “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, janganlah kamu lemah.” (HR. Muslim).
Namun ada berputus asa yang dibolehkan. Nabi SAW katakan, ”Hendaklah kamu berputus asa dari apa yang ada di tangan manusia.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi). Alasannya, Allah SWT berfirman, “Bukankah Allah cukup bagi hamba-Nya?” (QS. al-Zumar/39: 36). Lalu, "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Ia akan mencukupinya.” (QS. al-Thalaq/65: 3).
Terakhir, spektrum pahala tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT yang begitu luas dapat dipahami dari ayat ini, “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka, Aku akan menetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. al-A’raf/7: 156). (rep)
Titik Balik Pezina yang Temui Ajalnya Setelah Bertobat kepada Allah SWT
RADARPEKANBARU.COM - Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA mengisahkan perjalanan seoran.
Jamaah Haji Ingin Meninggal di Tanah Suci, Benarkah Jadi Tanda Husnul Khatimah?
RADARPEKANBARU.COM - Banyak jamaah haji Indonesia yang ingin meninggal dunia di Tanah Suci, baik itu.
Ini yang Membuat Nabi Muhammad Mengenali Kita di Hari Kiamat
RADARPEKAANBARU.COM - Ternyata seorang Muslim yang banyak bersujud memiliki keutamaan yang besar di .
Keutamaan Membangun Masjid
RADARPEKANBARU.COM - Syaikh Hasan Muhammad Ayyub dalam bukunya “Panduan Beribadah Khusus Pria” m.