Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Bukti Baru yang Diajukan Rusli Zainal Ditolak KPK
RADARPEKANBARU.COM-Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi menolak mentah-mentah seluruh novum atau bukti baru yang diajukan mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal terkait tiga kasus korupsi yang menjeratnya, Kamis (10/12), di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.
Menurut JPU KPK Iskandar, novum yang diajukan Gubernur Riau dua periode itu bukanlah bukti baru, sehingga tak dapat menggugurkan vonis Mahkamah Agung (MA).
Oleh karena itu, JPU KPK meminta majelis hakim yang diketuai Ahmad Setyo Pudjoharsoyo menguatkan putusan kasasi MA terhadap terpidana korupsi izin kehutanan, pemberi suap dan penerima suap PON Riau ke-18 itu.
"Menolak pengajuan PK yang dilakukan terpidana, dan meminta putusan MA dikuatkan," pinta Iskandar kepada Ahmad Pudjoharsoyo.
Iskandar menyebutkan, bukti baru yang diajukan terpidana Rusli Zainal hanyalah pengulangan di perkara pokok, dan memori banding. Tidak ada novum baru, termasuk tentang keberatan SK Menhut.
Mengenai penjelasan saksi ahli yang dihadirkan Rusli ke persidangan, menurut Iskandar hal itu bukan penjelasan dan kesaksian yang baru.
Kata Iskandar, penelaahan yang disampaikan oleh kedua saksi ahli masih seputar alat bukti yang telah diajukan dalam sidang-sidang tingkatan sebelumnya.
"Materinya (kesaksian ahli) cuma mendukung pembelaan selama ini yang telah dilakukan di persidangan tingkatan sebelumnya," lanjut Iskandar.
Kedua saksi ahli yang dihadirkan tersebut, Chairul Huda, selaku Ahli hukum Pidana, dan Arif Fatullah selaku Dirjen Kependudukan, dan Catatan Sipil, Departemen Dalam Negeri.
Sidang ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh masing-masing pihak, pemohon, dan termohon, serta majelis hakim. Proses selanjutnya akan dibahas di MA, dan diputuskan oleh lembaga tertinggi kehakiman tersebut nantinya.
Rusli Zainal pada 12 Maret 2014 di Pengadilan Tipikor Pekanbaru divonis 14 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan dalam kasus korupsi Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kehutanan di Pelalawan dan Siak.
Dalam permohonan bandingnya ke Pengadilan Tinggi Pekanbaru, masa hukuman Rusli Zainal dikurangi 4 tahun menjadi 10 tahun penjara.
Atas putusan tersebut, Rusli Zainal mengajukan kasasi. Selanjutnya dalam putusannya, MA memvonis Rusli Zainal 14 tahun penjar.(*)
KPU Kampar Umumkan Nama-nama PPK Terpilih Untuk Pilkada 2024, Dilantik Besok
RADARPEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Kampar sudah mengumumkan .
Selain survei tertinggi, PDI Perjuangan : Ida Yulita Susanti adalah politisi perempuan terbaik yang ada di Pekanbaru
PEKANBARU- Sejumlah lembaga survei tempatkan Ida Yulita Susanti degan tingkat popularitas t.
Hadiri Acara Bagholek Godang, Pj Bupati Kampar Pertanyakan Ketua LAK Kampar menghilang
PEKANBARU - Puluhan Ribu masyarakat Kampar se-Provinsi Riau berbondong-bondong datang memadati Ge.
Tiket Pilgubri M. Nasir Lengkap Eddy Yatim: Kami Fokus Seleksi Wagubri
PEKANBARU-Anggota DPR RI dari Partai Demokrat M. Nasir Dipastikan bertarung dalam kontestasi Pilg.
Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
PEKANBARU - Usai pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua PWI Riau Raja Is.
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day Terpanggil Pimpin Pekanbaru
PEKANBARU – HM Nasir Day SH MH mengakui terpanggil untuk mengabdikan diri kepa.