PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2691 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2841 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2657 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2516 Kali
Media Australia Sebut Ani Yudhoyono Berencana Bangun Dinasti
SBY-ANI
Jakarta, (radarpekanbaru.com)-Laporan The Australian tentang dominasi Kristiani Herawati atau Ibu Ani Yudhoyono di Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap peluang Ani menggantikan SBY.
Media Australia itu menulis, intelijen Negeri Kanguru memata-matai Ibu Ani untuk mempelajari rencana terselubung Ibu Ani untuk menciptakan sebuah dinasti kepresidenan di Indonesia.
Rencana yang disebut tak pernah berhasil itu mengungkap, Ibu Ani akan dicalonkan sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Pencalonan ini setelah SBY menyelesaikan dua periode masa pemerintahannya.
Seperti dilansir republika.co.id, Ibu Ani disebut hanya akan menjadi pemimpin perantara dalam jangka waktu lima tahun. Sambil menyiapkan putra sulungnya, Agus Yudhoyono Harimurti untuk cukup matang mencalonkan diri sebagai presiden.
Penyadapan telepon Ibu Ani disebut dilakukan oleh Direktorat Sinyal Pertahanan (DSD) pada 2009. Sekarang, lembaga itu disebut dengan Direktorat Sinyal Australia. Sementara Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat diyakini telah menyadari dan mendukung adanya kegiatan mata-mata itu.
The Australian juga mengungkap alasan mengapa telik sandi Negeri Kanguru itu menyadap telepon Ibu Ani. The Australian, yang mengaku mendapat data dari Wikileaks, menyampaikan, pada 17 Oktober 2007, terdapat kawat diplomatik yang dikirim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta kepada para diplomat di Canberra dan CIA.
Isi kawat tersebut berpesan tentang peran The first lady itu dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Bu Ani, meski tak masuk dalam anggota kabinet, tetapi punya posisi penting dalam pengambilan kebijakan pemerintahan SBY. Tak hanya itu, Ibu Ani juga diduga turut berperan dalam meminimalisir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kebijakan di pemerintahan.
Kawat diplomatik itu juga menyebutkan, upaya Bu Ani membatasi akses para penasihat presiden dengan menguatkan perannya sebagai penjaga utama akses ke SBY. Bu Ani juga disebut mampu memaksa SBY sebagai presiden untuk melihat dan memilih pendapat ibu dua putra itu.
Istana menepis data yang dilansir The Australian. "Itu semua tidak benar," kata juru bicara Kepresidenan, Julian A Pasha seperti dilansir detikcom.
Julian menegaskan, apa yang disampaikan Wikileaks tak bisa dipercaya. "Wikileaks tak jelas kredibilitasnya, bagaimana bisa dipercaya," jelas dia.
Julian juga menegaskan, soal penyadapan dan tindakan intelijen Australia yang mengorek informasi mengenai Ibu Ani dinilainya sebagai langkah yang tidak menghormati kebebasan hak asasi manusia. "Itu tak boleh dilakukan, itu melanggar hak asasi dan kebebasan," tegas Julian.
Julian pun menegaskan Ibu Ani tidak menyiapkan putranya Agus Yudhoyono untuk melanjutkan dinasti politik. "Itu kan berarti sudah opini, sudah pandangan mereka," tegas Julian.
Bantahan serupa dilontarkan Mensesneg Sudi Silalahi. Sudi juga membantah ikut campurnya Ani menentukan komposisi kabinet. "Tak benar, sama sekali tak benar. Itu Agus dipersiapkan untuk long time oleh dirinya sendiri. Orangtuanya hanya mendidik," kata Sudi. (hrc)
Editor : Ahmad Adryan
Media Australia itu menulis, intelijen Negeri Kanguru memata-matai Ibu Ani untuk mempelajari rencana terselubung Ibu Ani untuk menciptakan sebuah dinasti kepresidenan di Indonesia.
Rencana yang disebut tak pernah berhasil itu mengungkap, Ibu Ani akan dicalonkan sebagai presiden pada Pemilihan Presiden 2014. Pencalonan ini setelah SBY menyelesaikan dua periode masa pemerintahannya.
Seperti dilansir republika.co.id, Ibu Ani disebut hanya akan menjadi pemimpin perantara dalam jangka waktu lima tahun. Sambil menyiapkan putra sulungnya, Agus Yudhoyono Harimurti untuk cukup matang mencalonkan diri sebagai presiden.
Penyadapan telepon Ibu Ani disebut dilakukan oleh Direktorat Sinyal Pertahanan (DSD) pada 2009. Sekarang, lembaga itu disebut dengan Direktorat Sinyal Australia. Sementara Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat diyakini telah menyadari dan mendukung adanya kegiatan mata-mata itu.
The Australian juga mengungkap alasan mengapa telik sandi Negeri Kanguru itu menyadap telepon Ibu Ani. The Australian, yang mengaku mendapat data dari Wikileaks, menyampaikan, pada 17 Oktober 2007, terdapat kawat diplomatik yang dikirim dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta kepada para diplomat di Canberra dan CIA.
Isi kawat tersebut berpesan tentang peran The first lady itu dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Bu Ani, meski tak masuk dalam anggota kabinet, tetapi punya posisi penting dalam pengambilan kebijakan pemerintahan SBY. Tak hanya itu, Ibu Ani juga diduga turut berperan dalam meminimalisir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kebijakan di pemerintahan.
Kawat diplomatik itu juga menyebutkan, upaya Bu Ani membatasi akses para penasihat presiden dengan menguatkan perannya sebagai penjaga utama akses ke SBY. Bu Ani juga disebut mampu memaksa SBY sebagai presiden untuk melihat dan memilih pendapat ibu dua putra itu.
Istana menepis data yang dilansir The Australian. "Itu semua tidak benar," kata juru bicara Kepresidenan, Julian A Pasha seperti dilansir detikcom.
Julian menegaskan, apa yang disampaikan Wikileaks tak bisa dipercaya. "Wikileaks tak jelas kredibilitasnya, bagaimana bisa dipercaya," jelas dia.
Julian juga menegaskan, soal penyadapan dan tindakan intelijen Australia yang mengorek informasi mengenai Ibu Ani dinilainya sebagai langkah yang tidak menghormati kebebasan hak asasi manusia. "Itu tak boleh dilakukan, itu melanggar hak asasi dan kebebasan," tegas Julian.
Julian pun menegaskan Ibu Ani tidak menyiapkan putranya Agus Yudhoyono untuk melanjutkan dinasti politik. "Itu kan berarti sudah opini, sudah pandangan mereka," tegas Julian.
Bantahan serupa dilontarkan Mensesneg Sudi Silalahi. Sudi juga membantah ikut campurnya Ani menentukan komposisi kabinet. "Tak benar, sama sekali tak benar. Itu Agus dipersiapkan untuk long time oleh dirinya sendiri. Orangtuanya hanya mendidik," kata Sudi. (hrc)
Editor : Ahmad Adryan
BERITA LAINNYA +INDEKS
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Jika Nyalon Pilkada
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa calon angg.
Pemprov Sumbar Prioritaskan Jalur Malalak untuk Jalan Alternatif Penghubung Padang-Bukittinggi
RADARPEKANBARU.COM - Pembersihan material longsor di jalur Malalak terus dikebut Pemprov Sumbar mela.
Pengamat: Sri Mulyani Bisa Jadi Calon Kepala Daerah Potensial
RADARPEKANBARU.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Prof Sri Zul Chairiyah menyebut.
Tanpa Sebut Nama Megawati, Prabowo Ngaku Didukung Jokowi hingga Gus Dur
RADARPEKANBARU.COM - Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto menegaskan bahwa Presi.
Presidential Club Berpeluang Jadi Kekuatan Prabowo Pimpin Negara
RADARPEKANBARU.COM - Terbentuknya presidential club berpeluang untuk kekuatan besar bagi Prabowo Sub.
Jika Oposan, PKS dan PDIP Bakal Didukung Civil Society
RADARPEKANBARU.COM - PKS dan PDIP dipastikan mendapat dukungan kekuatan publik, termasuk akademisi, .
TULIS KOMENTAR +INDEKS