LAMR Rohul Akui Tengku Endrizal Sebagai Raja Rokan
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Apa Jadinya Jika Seseorang tidak Terima dengan Keputusan Allah SWT?
Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menjelaskan bahwa kemarahan terhadap qadha atau keputusan Allah SWT bisa mendatangkan murka Allah SWT.
Imam Al-Ghazali dalam bukunya bercerita, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa salah seorang nabi mengadukan sebagian penderitaan yang dia alami kepada Allah SWT.
Kemudian Allah bertanya kepada Nabi tersebut, "Apakah kamu mengadu (komplain) kepada-Ku, sedangkan Aku bukanlah Dzat yang memiliki cela dan dapat diajui keberatan?"
"Mengapa kamu kesal dengan qadha (keputusan-Ku) terhadap dirimu, apakah kamu menginginkan Aku mengubah dunia demi kamu atau Aku mengubah Lauhul Mahfudz karena kamu? Lalu Aku memutuskan apa yang kamu inginkan, bukan apa yang Aku inginkan? Kemudian yang terjadi adalah apa yang kamu sukai, bukan yang Aku sukai."
"Maka demi kemuliaan-Ku, jika hal ini terlintas di benak kamu untuk kedua kalinya, maka Aku benar-benar akan mencabut pakaian kenabian darimu, dan Aku tanpa ragu akan memasukkan kamu ke dalam neraka."
Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam bukunya, wahai orang-orang yang berakal, dengarkan kebajikan yang agung ini dan ancaman yang sangat besar terhadap para nabi serta orang pilihan-Nya. Bagaimana juga dengan yang selain mereka.
Renungkan pernyataan Allah Ta'ala ini, "Kalau hal ini terlintas di dalam benakmu untuk kedua kalinya . . ." Kalimat ini hanya merujuk pada bisikan jiwa dan keraguan hati terhadap ketentuan Allah SWT.
Bayangkan, bagaimana dengan orang yang secara terang-terangan menyatakan kekesalannya terhadap keputusan Allah SWT dengan cara meratap dan berteriak kepada Rabb Yang Mahamulia lagi Mahabaik.
Imam Al-Ghazali menjelaskan, kisah tersebut baru menggambarkan orang yang mengadu satu kali saja kepada Allah SWT.
Maka bagaimana dengan orang yang kesal terhadap Allah SWT sepanjang usianya, bagaimana juga dengan orang yang mengadu kepada selain Allah SWT.
Maka kita mohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan nafsu kita dan dari keburukan perbuatan kita, serta kita memohon kepada Allah agar memaafkan kita, mengampuni keburukan adab kita, dan memperbaiki perilaku kita. Sesungguhnya Dia Mahapengasih dari yang paling pengasih.
Dilansir dari Kitab Minhaj al-Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013. (rep)
Contoh Sujud yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW
RADARPEKANBARU.COM - Sujud adalah wujud penghambaan diri kepada Allah SWT. Namun, seperti apa sujud .
Mukjizat Makanan Rasulullah, Hanya Satu Periuk Bisa untuk Tiga Ratus Orang
RADARPEKANBARU.COM - Ulama dan Cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan sejumlah.
Benarkah Sahabat Nabi SAW, Ibnu Abbas, Bolehkan Kawin Kontrak atau Nikah Mutah?
RADARPEKANBARU.COM - Salah satu dalil yang kerap dijadikan golongan Syiah atau mereka yang menghalal.
Tiga Nubuat Rasulullah tentang Masa Depan yang Sudah Terjadi
RADARPEKANBARU.COM - Ulama dan cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan tentang be.
Sholat Tepat Waktu di Masjid Juga Termasuk 7 Golongan yang Dinaungi Allah SWT?
RADARPEKANBARU.COM - Allah SWT akan memberikan naungan kepada tujuh golongan kelak di hari kiamat ke.
Pernikahan yang Mengantar kepada Islam
RADARPEKANBARU.COM - Pernikahan tidak sekadar jalinan cinta antara dua insan. Fenomena itu juga dapa.