PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2692 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2842 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2658 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2517 Kali
Dianggap Gagal Mejalankam Fungsi Kontrol
Akademisi Tolak Ahmad Fikri Menjadi Ketua DPRD Kampar Periode Mendatang
Drs H Nasharuddin Yusuf MA Sekjend Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Provinsi Riau.
radarpekanbaru.com
Perjuangan Ahmad Fikri menuju singgasana kursi ketua DPRD kampar ternyata tidak semulus yang di harapkan olehnya,banyak pihak meragukan kredibilitas ahmad fikri dalam memimpin lembaga DPRD periode 2014-2019 mendatang. Pasalnya kader golkar yang satu ini dianggap sebagai sosok yang memiliki Track Record yang cendrung oportunis dan tidak bisa memperjuangkan aspirasi rakyat.
Pemimpin lembaga DPRD kampar mendatang di harapkan orang yang terbebas dari perselingkuhan dengan pejabat eksekutif,akhir-akhir ini lembaga DPRD Kampar kurang menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan Bupati kampar. Banyak aspirasi penting yang disampaikan rakyat terkait sejumlah permaslahan Jefry Noer ke lembaga DPRD kampar namun satupun tidak ada yang diselesaikan selama Ahmad Fikri menjabat ketua DPRD Kampar pengganti Syafrizal.
Demikian di sampaikan Drs H Nasharuddin Yusuf MA kepada radarpekanbaru.com ,rabu (20/8) di Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau,Panam,Pekanbaru.
Menurut Nasharuddin yang juga Sekjend Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Provinsi Riau ini, seharusnya partai golkar selaku pemenang pemilu di kabupaten kampar harus memilih kader yang mumpuni dan terbebas pengaruh intervensi Jefry Noer selaku Bupati kampar agar fungsi kontrol lembaga DPRD Kampar berjalan dengan baik." janganlah orang yang terhutang budi dengan Jefry Noer di pilih menjadi ketua DPRD Kampar, nanti kerjanya justru hanya menjadi pengaman kebijakan bupati, percuma rakyat menggaji mereka tapi tak ada kerjanya", katanya.
Dosen Kelahiran tapung ini mengugkapkan bahwa dirinya selaku akademisi tidak punya kepentingan apa-apa terkait siapa yang akan menjadi ketua DPRD Kampar mendatang, "Saya ini dosen tak punya kepentingan politik apapun, ini hanya bentuk keprihatinan saya terhadap kabupaten kampar",ungkapya.
Ditanyakan kepadanya siapa menurutnya yang layak dan mempunyai Track Record yang baik untuk memimpin lembaga DPRD Kampar mendatang,Nasharuddin mangatakan ada banyak kader golkar yang layak menduduki ketua DPRD Kampar,"ada banyak lah, salah satunya Repol,.ya Repol,SAg -saya rasa bagus juga orang nya," kata pria yang dekat dengan Gubernur Riau Annas Maamun ini.
Tidak hanya jabatan ketua DPRD Kampar menurutnya yang perlu di Evaluasi, Nasharuddin menyarankan kepada pengurus Golkar kampar agar jabatan ketua DPD II Golkar kampar juga harus di evaluasi," sebenarnya untuk jabatan ketua Golkar Kampar ahmad Fikri juga tidak layak, kalau golkar ingn eksis dikampar ya harusnya fikri juga di evaluasi" ,pintanya.
"Saya lebih tertarik dengan sosok anak muda seperti Eka Sumahamid, orang nya tegas dan lebih berani menentang arus, tipe seperti itu yang seharusnya di tunjuk menjadi ketua Golkar kampar",katanya.
Masih menurut Nasharuddin bahwa apa yang disampaikan nya hanya bersifat kritik untuk golkar kampar tanpa ada maksud apa-apa,"sekali Lagi ini hanya pendapat saya pribadi, dan pada prinsipnya kembali kapada golkar kampar, saya rasa partai golkar adalah partai modren yang terbuka dikritik oleh siapa saja", kata Nasharuddin mengakhiri pembicaraan. (als)
Editor : Ramli
Perjuangan Ahmad Fikri menuju singgasana kursi ketua DPRD kampar ternyata tidak semulus yang di harapkan olehnya,banyak pihak meragukan kredibilitas ahmad fikri dalam memimpin lembaga DPRD periode 2014-2019 mendatang. Pasalnya kader golkar yang satu ini dianggap sebagai sosok yang memiliki Track Record yang cendrung oportunis dan tidak bisa memperjuangkan aspirasi rakyat.
Pemimpin lembaga DPRD kampar mendatang di harapkan orang yang terbebas dari perselingkuhan dengan pejabat eksekutif,akhir-akhir ini lembaga DPRD Kampar kurang menjalankan fungsi kontrol terhadap kebijakan Bupati kampar. Banyak aspirasi penting yang disampaikan rakyat terkait sejumlah permaslahan Jefry Noer ke lembaga DPRD kampar namun satupun tidak ada yang diselesaikan selama Ahmad Fikri menjabat ketua DPRD Kampar pengganti Syafrizal.
Demikian di sampaikan Drs H Nasharuddin Yusuf MA kepada radarpekanbaru.com ,rabu (20/8) di Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau,Panam,Pekanbaru.
Menurut Nasharuddin yang juga Sekjend Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Provinsi Riau ini, seharusnya partai golkar selaku pemenang pemilu di kabupaten kampar harus memilih kader yang mumpuni dan terbebas pengaruh intervensi Jefry Noer selaku Bupati kampar agar fungsi kontrol lembaga DPRD Kampar berjalan dengan baik." janganlah orang yang terhutang budi dengan Jefry Noer di pilih menjadi ketua DPRD Kampar, nanti kerjanya justru hanya menjadi pengaman kebijakan bupati, percuma rakyat menggaji mereka tapi tak ada kerjanya", katanya.
Dosen Kelahiran tapung ini mengugkapkan bahwa dirinya selaku akademisi tidak punya kepentingan apa-apa terkait siapa yang akan menjadi ketua DPRD Kampar mendatang, "Saya ini dosen tak punya kepentingan politik apapun, ini hanya bentuk keprihatinan saya terhadap kabupaten kampar",ungkapya.
Ditanyakan kepadanya siapa menurutnya yang layak dan mempunyai Track Record yang baik untuk memimpin lembaga DPRD Kampar mendatang,Nasharuddin mangatakan ada banyak kader golkar yang layak menduduki ketua DPRD Kampar,"ada banyak lah, salah satunya Repol,.ya Repol,SAg -saya rasa bagus juga orang nya," kata pria yang dekat dengan Gubernur Riau Annas Maamun ini.
Tidak hanya jabatan ketua DPRD Kampar menurutnya yang perlu di Evaluasi, Nasharuddin menyarankan kepada pengurus Golkar kampar agar jabatan ketua DPD II Golkar kampar juga harus di evaluasi," sebenarnya untuk jabatan ketua Golkar Kampar ahmad Fikri juga tidak layak, kalau golkar ingn eksis dikampar ya harusnya fikri juga di evaluasi" ,pintanya.
"Saya lebih tertarik dengan sosok anak muda seperti Eka Sumahamid, orang nya tegas dan lebih berani menentang arus, tipe seperti itu yang seharusnya di tunjuk menjadi ketua Golkar kampar",katanya.
Masih menurut Nasharuddin bahwa apa yang disampaikan nya hanya bersifat kritik untuk golkar kampar tanpa ada maksud apa-apa,"sekali Lagi ini hanya pendapat saya pribadi, dan pada prinsipnya kembali kapada golkar kampar, saya rasa partai golkar adalah partai modren yang terbuka dikritik oleh siapa saja", kata Nasharuddin mengakhiri pembicaraan. (als)
Editor : Ramli
BERITA LAINNYA +INDEKS
Selain survei tertinggi, PDI Perjuangan : Ida Yulita Susanti adalah politisi perempuan terbaik yang ada di Pekanbaru
PEKANBARU- Sejumlah lembaga survei tempatkan Ida Yulita Susanti degan tingkat popularitas t.
Hadiri Acara Bagholek Godang, Pj Bupati Kampar Pertanyakan Ketua LAK Kampar menghilang
PEKANBARU - Puluhan Ribu masyarakat Kampar se-Provinsi Riau berbondong-bondong datang memadati Ge.
Tiket Pilgubri M. Nasir Lengkap Eddy Yatim: Kami Fokus Seleksi Wagubri
PEKANBARU-Anggota DPR RI dari Partai Demokrat M. Nasir Dipastikan bertarung dalam kontestasi Pilg.
Wiwik Widaningsih dan Pengurus PWI Siak Periode 2023-2026 Resmi Dilantik
PEKANBARU - Usai pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua PWI Riau Raja Is.
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day Terpanggil Pimpin Pekanbaru
PEKANBARU – HM Nasir Day SH MH mengakui terpanggil untuk mengabdikan diri kepa.
PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 Oleh Pemprov Riau
RADARPEKANBARUCOM - Surat tersebut mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hari.
TULIS KOMENTAR +INDEKS