Ada Info Lowongan Kerja Nech Buat Anda, BPK Bakal Rekrut 1.500 Pegawai Baru

Jumat, 28 Agustus 2015

RADARPEKANBARU.COM - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menambah pegawai baru untuk tahun 2015 sebanyak sekitar 1.500 orang yang akan ditempatkan di seluruh Indonesia.

"Ada 34 perwakilan BPK di provinsi, kalau bisa pegawai baru dari warga provinsi setempat," kata Ketua BPK Harry Azhar Azis dalam dialog terbuka tentang pengelolaan negara dan kesejahteraan rakyat di Kampus Universitas Muhammadiyah Sorong Papua Barat, Kamis (27/8/2015).

Harry menyebutkan sebenarnya yang melakukan rekrutmen tersebut adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. "Mereka yang merekrut, dari usulan 1.500 sudah disetujui atau diterima sebanyak 900 orang," kata Harry.

Hadir juga dalam acara itu Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ermaya Suradinata, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Hermanto Suaib dan Wagub Papua Barat Irene Manibuy.

Harry menyebutkan jika sudah lolos masuk BPK maka mereka akan dididik di Pusdiklat BPK yang ada di Medan, Jakarta dan Makassar. "Gaji pegawai BPK hampir sama dengan pegawai pajak," katanya.

Ia menyebutkan pihaknya menetapkan syarat yang ketat untuk penerimaan pegawai BPK. "Saya syaratkan IP-nya bagus, sekitar 3,5 dan TOEFL 500, akan saya sekolahkan mereka agar berkompetisi," katanya.

Harry mengatakan pendidikan merupakan kunci untuk mencapai kemajuan termasuk di BPK. "Waktu di Badan Anggaran DPR, saya perjuangkan adanya bea siswa karena persoalan di RI masalah kualitas SDM," katanya.

Menurut dia, jika masalah kualitas SDM tidak ditangani dengan baik maka Indonesia akan tertinggal dari negara lain. "Sampai kiamat Indonesia tak akan bisa menyaingi Malaysia, Singapura, Korea, kalau tak tingkatkan kualitas SDM," katanya.

Ia menyebutkan saat Menkeu dijabat Sri Mulyani Indrawatu, dirinya memperjuangkan adanya lembaga pengelola dana bergulir untuk pendidikan (LPDB). "Saya usulkan Rp2 triliun untuk lembaga itu, sekarang sudah Rp18 triliun dan bisa biayai pendidikan setelah sarjana untuk 3.000 orang," katanya.

Ia menyebutkan negara tetangga yang tingkat pendidikannya lebih maju pendapatan per kapitanya juga lebih besar. "Negara kita harus dibuat kaya, keuangan negara harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan," kata Harry. (Kontan).