Allah SWT Mahapemalu, tapi Bukan Malu yang Dimiliki Manusia

Sabtu, 17 September 2022

RADARPEKANBARU.COM - Al-Hayiyyu adalah salah satu asmaul husna yang secara bahasa adalah Istahyaa. Maknanya ialah malu terhadap sesuatu sebagai bentuk kesopanan atau kerendahan hati.

Seorang Muslim tentu patut mengimani salah satu asmaul husna itu. Sebab, tersimpan dampak positif yang diperoleh bila mengimani Al-Hayiyyu.

Dengan mengimani sifat Allah SWT Al-Hayiyyu, maka seorang Muslim akan lebih memiliki sifat malu kepada Allah SWT. Imam Abu Ya'la al Fara' menyampaikan, "Ketahuilah bahwa bukan tak mungkin mensifati Allah SWT dengan Al-Hayaa' (malu)."

Namun, makna Al-Hayaa' atau malu yang dimaksud bukan merujuk pada arti kesopanan atau kerendahan hati yang ada pada makhluk-Nya.

"Tetapi, kita menyebut kata sifat ini sebagaimana kita menyebut bahwa Allah Mahakuasa dengan Kehendak-Nya, sekalipun bertentangan dengan kehendak makhluk. Karena Kehendak-Nya berarti wajib ada, dan tidak demikian dengan kehendak kita."

"Demikian juga, pengetahuan-Nya membutuhkan pengetahuan yang tidak ada dan ada, dan ini bertentangan dengan pengetahuan kita," demikian penjelasan Imam Abu Ya'la al Fara'.

Al-Haras juga menjelaskan, di dalam hadits disebutkan bahwa Allah SWT memiliki sifat Mahapemalu. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki sifat Maha Pemalu Mahamulia, Dia akan teramat merasa malu bila seseorang (berdoa) dengan mengangkat kedua tanganya lalu dikembalikan keduanya dalam keadaan hampa."

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT mendekat kepada orang mukmin kemudian meletakkan tabir-Nya kepadanya dan menutupi (kesalahan-kesalahannya). Allah berfirman, "Apakah kamu mengetahui dosa ini?"

Hingga ketika sudah diakui dosa-dosanya dan dia melihat bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman, "Aku telah merahasiakannya bagimu di dunia dan Aku mengampuninya hari ini".

Karena itu, Al-Hayiyyu sebagai salah satu asmaul husna adalah gambaran betapa Allah SWT menutupi aib seorang Muslim. Sifat malu yang dimiliki Allah SWT jelas tidak seperti malu yang dimiliki makhluk-Nya, yang malu ketika mengalami kekalahan atau ketika takut dicela atau difitnah.(rep)