Kaderisasi Dalam Kepemimpinan

Selasa, 13 Oktober 2020

RADARPEKANBARU.COM - Pemimpin ialah orang yang berada pada puncak hirarki sebuah organisasi yang merupakan sebuah sosok. Kepemimpinan merupakan seni ataupun gaya dan sikap seseorang dalam memimpin sebuah organisasi, pemimpin memiliki kemampuan nalar dan instuisi, sejalannya kemampuan ilmiah dan kemampuan sosial.

Dalam kepemimpinan tidak luput dari kaderisasi, hal ini dikarenakan tidak akan berjalan sebuah organisasi tanpa adanya penerus. Perlunya persiapan khusus untuk membentuk seseorang menjadi seorang pemimpin yang matang. Kader adalah sumber daya manusia yang melakukan proses pengelolaan dalam suatu organisasi.

Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga dia memiliki kemampuan diatas rata-rata orang pada umumnya. Kader merupakan sumber daya manusia sebagai calon anggota yang disiapkan dalam organisasi yang melakukan proses seleksi yang dilatih dan dipersiapkan untuk memiliki keterampilan dan disiplin ilmu.

Proses seleksi dapat disebut juga kaderisasi. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio atau regenerasi) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Peran kaderisasi dalam organisasi sebagai berikut; (1) Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik; (2) Penjamin keberlangsungan organisasi; (3) Sarana belajar bagi anggota.

Bisa dikatakan bahwa kaderisasi merupakan suatu proses pendewasaan. Persiapan untuk mejadi penerus tersebut tentunya harus mengikuti dan melalui tahapan proses, mulai dari perekrutan, seleksi, pemantauan, pengkaderan dan penempatan. Melalui pelatihan dan jenjang karir untuk sampai di puncak.

Adapun pengkaderan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Pengkaderan Dasar, yaitu memperkenalkan bahwa akan potensi yang ada dalam calon pemimpin tersebut agar tumbuh jiwa kepemimpinannya 2. Pengkaderan Menengah, yaitu adanya nilai tanggung jawab kepada atasan maupun bawahannya, nilai toleransi, adanya ambisi yang tidak berlebihan untuk menjadi yang lebih baik dan juga kondisional sikap antara segala kemampuan dan realiasi lapangan.

3. Pengkaderan Tinggi, yaitu menjadi pemimpin yang visioner dan tanggap serta mampu menilai situasi yang didukung dengan sikap dinamis, menjadikan semua kritikan ataupun pujian menjadi motivasi agar organisasi tersebut maju. Kaderisasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi karena merupakan suatu kelanjutan perjuangan organisasi ke masa yang akan datang.

Tanpa adanya kaderisasi sulit dibayangkan bagaimana sebuah organisasi kedepannya bisa berjalan dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan dan mutlak sangat diperlukan dalam membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Tanpa kaderisasi dalam organisasi maka tidak akan adanya pemimpin di masa yang akan datang dan tentunya akan terjadi kegagalan pengelolaan.

Hal ini sangat erat kaitannya dengan proses yang akan dijalankan ditataran kehidupan sosial, bagaimana menciptakan kaderisasi yang intelek untuk mendekati kesempurnaan perubahan sikap dan perilaku serta pendewasaan. Dalam suatu organisasi pastinya sangat membutuhkan kaderisasi atau penerus, agar kerberlangsungan organisasi tersebut bertahan dan maju.

Tidak hanya di pemerintahan saja akan tetapi di sektor swasta juga, kaderisasi pada realitanya tidak akan berjalan baik, apabila tidak kita bina dan diambil secara instan tanpa adanya pelatihan, pembekalan dan pemberdayaan. Cara pengkaderan yang baik yakni mengkombinasikan antara kemampuan dan pelatihan serta menciptakan intelektual yang memiliki babat bibit dan bobot.

Pemimpin masa depan harus mampu untuk menghadapi permasalahan permasalahan yang akan terjadi dimasa depan baik dalam hal teknologi, globalisasi dan segala perubahan lainnya. Kepemimpinan bisa tumbuh dari dalam diri sendiri atau yang sering disebut bakat lahir dan kemudian ditambah dengan pendidikan formal maupun informal (lingkungan). Kepemimpinan seseorang akan semakin baik apabila diasah terus, karena dengan segala hambatan akan menjadi seorang pemimpin yang kuat dengan pengalaman pelatihan dari proses pengkaderan tersebut.

Mulai seseorang direkrut dan ditempatkan pada posisinya, melakukan pengembangan melalui jenjang karir pastinya akan mengetahui proses dari tahap bawah sampai dengan ketahap paling atas, tujuan jenjang karir yaitu supaya orang tersebut menjadi paham akan sikap dari berbagai macam sisi dan mengetahui kerasnya sebuah piramida kedudukan, dan tidaklah dicapai secara instan.

Maknanya adalah dalam jenjang karir ada tahapan yang harus dilalui, proses ini tidaklah menyia-nyiakan. Dapat dijadikan pelajaran, karena dengan sebuah perjuangan menjadi seorang pemimpin mengajarkan sikap untuk dimasa depan. Setiap posisi tidak dapat disepelekan, karena tanpa ada akar dan badan maka tidak aka nada puncak.

Kepemimpinan dengan sistem kaderisasi menciptakan tatanan organisasi yang baik, dimana dalam menaiki sebuah jenjang jabatan harus melawati tahapan tahapan yang tepat dan benar, bukan asalan saja dan tentunya adanya seleksi, pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara adil dan objektif. Sistem ini menjadikan sebuah organisasi menjadi adil karena semua orang memiliki peluang.

Setiap orang memiliki hak untuk pengembangan diri. Sistem ini mengajarkan bahwa dalam menduduki sebuah puncak jabatan adanya tahapan yang harus dilalui. Adanya rasa hormat kepada atasan maupun bawahan, dan menjadi meningkat karena dalam mencapai segala sesuatunya butuh perjuangan dan semua orang memiliki peluang menjadi yang terbaik.