Kanal

Advetorial DPRD Riau Sosialisasikan Program Bersinar

RADARPEKANBARU.COM - Dalam rangka melaksanakan operasi Bersih Narkoba (Bersinar), Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau (BNNP) dan Direktorat Narkoba Polda Riau melakukan sosialisasi di DPRD Riau, Jumat (4/1/2016).

Ratusan pegawai yang bekerja di lingkungan DPRD tampak dikumpulkan untuk mengikuti program sosialisasi bahaya narkoba di ruangan rapat medium DPRD Riau, dan para pegawai mendengarkan arahan dari para narasumber yang datang.

Direktorat Polda narkoba Polda Riau, AKBP Syamsul Anwar yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan itu mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan program dari pusat untuk disosialisasikan di semua provinsi, termasuk di Riau.

Dukatakannya, Indonesia saat ini sedang melaksanakan operasi bersinar di seluruh provinsi. Usai memberikan materi, kepada wartawan, Syamsul Anwar lebih mengatakan, menyangkut sosialisasi-sosialisasi itu nantinya akan dilanjutkan sampai tanggal 26 April 2015 mendatang.

“Semua SKPD nanti akan mendapatkan sosialisasi bukan berarti mencurigai karyawan-karyawan yang di SKPD itu sebagai pengguna narkoba.

Anggota DPRD Riau Optimis dengan Program Bersinar

Upaya pemerintah menuntaskan peredaran narkoba di Indonesia mendapatkan dukungan dari Suhardiman Amby, Anggota DPRD Riau dari Fraksi Hanura. Ia harap pencegahan dan pemberantasannya jangan pernah berhenti.

"Walaupun belum maksimal, tapi saya yakin sekali. Saya optimis, pintu masuk jalur narkoba semakin sempit," ujar suhardiman.

Menurutnya harus ada tiga program yang penting, yakni program jangka pendek, menengah dan panjang. Dia mengutuk keras adanya isu perdamaian atau biasa disebut dengan istilah "delapan-enam".

"Operasi Bersihkan Sindikat Narkoba (Bersinar) saya rasa harus didukung oleh semua pihak. Karena narkoba peredarannya tak terlihat, namun bisa dicegah. Jangan tangung-tanggung dalam pemberantasannya," kata pria yang akrab dipanggil datuk ini.

Namun, pandangan Anggota Komisi E DPRD Riau, H Masnur berbeda. Dia menilai pemberantasan dalam perihal razia semakin redup dan kerap tidak terdengar.

"Saya melihat, seperti tidak ada program yang detail secara resmi untuk membasmi narkoba. Razia selama ini dilakukan memang terbukti efektif, sayangnya belum tuntas. Kejar dan tangkap bandarnya," ucapnya.

Masnur memandang, razia sebagai cambukan kepada pemakai agar semakin ragu dan khawatir ketika hendak menggunakan narkotika.

Bahaya narkoba bagi kesehatan

Narkoba sangat berbahaya bagi para pengguna dan kalangan pecandu dari generasi pemuda bangsa sengat banyak dan bila tidak segera dihentikan kebiasaan mengonsumsi narkoba dan zat adiktif lainnya maka hal ini akan membuat generasi buruk dalam segi kesehatan dan penggunanya akan berakibat pada tubuh dan kejiwaannya secara perlahan dan pasti akan mempercepat kematian.
Dewasa ini generasi muda semakin marak saja menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang sehingga penyimpangan perilaku mereka semakin meningkat pesat. Hal ini sangat mengkhwatirkan bagi keberlansungan negara ini di masa selanjutnya. Karena pemuda lah yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa.

Bila semakin hari semakin rapuh dan terus digerogoti oleh zat-zat adiktif penghancur syaraf, bagaimana mereka dapat diharapkan untuk menjadi generasi penerus? Tidak ada yang dapat diharapkan dari pemuda dan generasi yang tidak dapat menggunakan pikirannya dengan jernih.

Generasi pemuda yang diharapkan untuk menjadi penerus bangsa ini adalah pemuda yang tangguh, unggul, cerdas, berintelektual, dan tentunya mempunyai moral yang tinggi. Bila saban hari mereka hanya tau gegares narkoba dan obat-obatan terlaran, darimanakah datangnya bibit unggul tersebut? Mustahil adanya.

Rata-rata pengguna narkoba ini adalah kalangan pelajar dan mahasiswa, yaitu berkisar umur 11 sampai 25 tahun. Hal ini mengindikasikan tentang bahaya narkotika sewaktu-waktu akan membidik incarannya kepada anak-anak peljar dan mahasiswa kita kapan saja dan siapa saja. (adv/hms)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER