Kanal

Triska Felly Dimarahi Bupati, Ketua PDIP Kampar Dijatah Mobil Mewah

BANGKINANG, RADARPEKANBARU.COm - Diam-diam ternyata ketua PDIP Kampar dijatah mobil oleh Jefry Noer, ketegangan Politik di DPRD Kampar terkait adanya insiden Triska Felly anggota DPRD Kampar yang sempat dimarahi oleh Jefry Noer ternyata hanya degelan politik semu belaka.

Padahal tak tanggung-tanggung Ketua PDIP Kampar katanya akan melaporkan Bupati ke Jokowi,namun sayang momen ini ternyata hanya sandiwara, ada fakta mengejutkan pasca insiden TRiska Felly vs Jefry Noer, ketua PDIP Kampar yang sempat ribut-ribut dimedia dan hendak melaporkan Jefry Noer Kejokowi akhirnya melempem. usut-punya usut ternyata sandiwara politik di DPRD Kampar antara kader PDIP dan Bupati Kampar sudah membuahkan hasil.

seolah untuk menjinakkan Penjaga kandang Banteng, Jefry Noer memberi jatah mobil dinas jenis kijang inova dengan plat nomer BM 24 F  diantarkan langsung oleh seseorang ke halaman rumah ketua PDIP Kampar Dedi Suheri pada malam harinya.

"Lantaran ketua Ribut-ribut di media kemaren terkait masalah triska felly, ketua langsung dapat jatah mobil, Inova BM 24 F ,kalau gak salah mobil diantarkan langsung oleh ardo anak bupati kampar" kata sumber yang juga kader PDIP Kampar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya ketua PDIP Kampar padahal akan memperpanjang masalah ini,"Masalah ini akan kami perpanjang,"kata Dedi Suheri, untuk itu dirinya akan memberi tahukan kepada Presiden Jokowi, tentang arogansi Bupati Kampar Jefri Noer kepada anggota DPRD Kampar yang sekaligus kader PDIP.

"Karena PDIP partainya pemerintah, maka saya mengambil sikap untuk melaporkan ke Jokowi. Agar kepala daerah seperti ini dapat teguran keras dari Presiden yang sekaligus petinggi PDIP,"ungkapnya selasa (16/6/15).

Ia mengungkapkan, sebelum menerima kabar Triska Felly dimarahi Bupati Kampar didalam ruang paripurna DPRD Kampar, dirinya langsung menghubungi (Triska Felly.red) dan ternyata dia tidak salah.

"Karena itu saya berani pasang badan, untuk masalah ini, yang disebab paripurna tidak corum. Dan bupati tidak punya hak untuk interfensi ataupun memaksakan kehendanya kepada anggota DPR untuk menandatanganinya persetujuan apa yang digagasnya. Karena DPRD adala lembaga menyoroti kinerja kepala daerah,"pungkasnya.

Felly juga bercerita kepadanya, kalaupun dia marah pada saat itu tidak akan ada anggota DPRD didalam itu menyokong dirinya, malahan para anggota DPRD yang ada di dalam akan menertawai dirinya. "Makanya dia diam saja saat di marahi tadi dan ditambah lagi dia itu wanita,"pungkasnya lagi.

Untuk diketahui kata Dedi Suheri, paripurna Pengambilan Persetujuan Multiyear pembangunan Jembatan Water Front City dan penyampaian Ranperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun 2014, yang dilaksanakan tadi tidak terjadwal dengan jelas.

"Makanya ada yang tidak hadir, karena jadwalnya tidak jelas dan mendadak sekali. Jadi jangan disalahkan kenapa tidak corum, karena paripurnanya dadakan saja oleh oknum anggota Badan Musawarah (Banmus) DPRD yang punya kepentingan sama bupati. Jadi disitulah masalah yang terjadi agar publik tahu,"ungkapnya.


Triska Felly : Saya Tidak Dengar, Kalau Dengar Saya Akan Keluar

Kejadian dimarahinya Bupati Kampar, anggota DPRD Kampar Triska Felly, mengaku dirinya tidak dengar kata-kata bupati pada saat itu.

"Saya saat itu lagi fokos cerita sama teman, jadi tidak mendengar apa yang di ucapkan bupati kepada saya. Karena pada saat itu waktunya diskor, dikarenakan paripurna belum corum  "ucap Felly, Rabu (17/6/15).

Kalaulah pada saat itu dirinya dengar apa yang diucapkan Bupati Kampar Jefri Noer, kata Felly, mungkin sudah lain ceritanya.

"Saya mungkin sudah keluar dari ruangan tersebut, kalau tahu. Tapi saya baru tahu saat teman nanya sama saya, makanya saya heran, "sebutnya politisi PDIP Kampar ini.

Ia menambahkan, jika Bupati memarahi dirinya sama saja dengan menghina seluruh anggota DPRD Kampar lainnya. "Jadi bupati sama saja menghina DPRD Kampar, karena DPRD itu lembaga tinggi negara,"tegasnya.(radarpku)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER