Kanal

Puluhan Warga Merasa Tertipu Oleh Satpol PP Riau,"Ada Kegiatan Beraroma Korupsi"

RADARPEKANBARU.COM-Pelatihan peningkatan kapasitas linmas dan masyarakat Se Propinsi Riau yang di taja satuan polisi pamong praja Propinsi Riau selama 3 hari dari, senin 8/6 hingga rabu 10/6/2015 di hotel Alfha Pekanbaru menuai protes dari warga yang menjadi peserta dalam pelatihan tersebut.                             

Pasalnya "puluhan warga merasa tertipu oleh satuan polisi pamong praja propinsi Riau selaku pihak penyelenggara kegiatan, warga yang berasal dari beberapa desa di Kecamatan Siakhulu Kabupaten Kampar merasa di rugikan karna setelah mengikuti pelatihan pihak panitia tidak memberikan sertifikat ataupun sagu hati kepada warga yang selama 2 hari meninggalkan keluarga, belum lagi biaya trasportasi yang mereka keluarkan selama mengikuti pelatihan tidak di ganti oleh panitia penyelenggara.

Seperti diungkapkan salah satu peserta pelatihan masyarakat asal Desa Buluhcina Kecamatan Siakhulu Kampar bernama Bustomi yang mengaku kecewa dan merasa di bohongi oleh panitia pelatihan, menurut Bustomi kalau satuan polisi pamong praja propinsi Riau tidak mampu memberikan transport buat peserta, seharusnya dari awal mereka sampaikan terus terang, supaya kami tidak berharap, karna panitia penyelenggara melaksanakan kegiatan menggunakan dana masyarakat yang bersumber dari dana APBD.                                 

Bahkan nara sumber pemberi materi pejabat pengawas urusan pemerintah daerah (PPUPD) Indra Joni SE M.Si mengatakan kalau pelatihan tersebut melibatkan masyarakat tentu harus ada uang sakunya, tapi jawaban dari panitia penyelenggara ada tapi untuk anggaran tahun 2016 nanti, Indra Joni menjawab kalau tahun depan pesertanya bukan ini lagi, kata Bustomi menirukan ucapan narasumber dengan nada kecewa.                                          

Kekecewaan juga di lontarkan tokoh masyarakat Desa Pangkalan Baru Ahmad Adriyan, menurutnya ada beberapa kejanggalan yang di lakukan panitia penyelenggara, selain peserta tidak di berikan transport juga waktu kegiatan yang seharusnya menurut buku panduan peningkatan kapasitas limas dan masyarakat se propinsi Riau, pelaksanaan di mulai sejak, senin 8/6 dan berakhir kamis 11/6/2015 yakni selama 4 hari, tapi kenyataannya, kegiatan di laksanakan pada hari selasa 9/6 dan rabu 10/6/2015.                        

Dari situ terlihat jelas kalau panitia penyelenggara dalam hal ini adalah satuan polisi pamong praja propinsi Riau berusaha mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut dengan cara memangkas waktu pelaksanaan dan bukan tidak mungkin memangkas dana transportasi para peserta yang berjumlah 82 orang peserta dari berbagai daerah.

                          
Ahmad Adriyan mengaku tidak menuduh tapi meminta pihak inspektorat pemprop Riau memeriksa penggunaan alokasi dana anggaran yang di gunakan pihak panitia penyelenggara kegiatan, karna ada beberapa kejanggalan dalam penggunaan dana, salah satu contoh kongkrit dari waktu pelaksanaan, dalam undangan yang di layangkan ke pihak kecamatan tertera waktu dan tanggal pelaksanaan.Yakni, rabu dan kamis 10 - 11/6/2015, dalam buku panduan, senin hingga kamis, 8, 9, 10, 11/6/2015 atau 4 hari kegiatan, tapi pada kenyataannya hanya 2 hari saja, bahkan pihak Alpha Hotel Pekan Baru, masa waktu sewa hanya sampai, rabu 10/6 jam 13:00, sudah seharusnya ini menjadi acuan pihak inspektorat untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam kepanitiaan, tandas Ahmad Adriyan menegaskan.
              
Sementara pihak penyelenggara kegiatan salah satunya adalah Kasubbid Bina Potensi Fungsional Bidang Linmas  satuan polisi pamong praja pemprop Riau Yuffrizal saat di konfirmasi wartawan tidak mau menjawab tapi justru menggertak wartawan dengan mengaku ngaku sebagai wartawan, padahal sudah jelas seragam yang di gunakan merupakan pegawai negri sipil (PNS), tapi berusaha mengelabui wartawan dengan mengaku-ngaku wartawan.(radarpku) 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER