Kanal

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Alkes Kabupaten Kampar APBN 2013 Rp.19 M Sudah Ditangani Kejari

RADARPEKANBARU.COM-Terkait dugaan korupsi pada proyek alkes Kabupaten Kampar yang bersumber dari APBN 2013 senilai Rp. 19 M, pihak Kejari Bangkinang membenarkan bahwa ada laporan masuk ke Kejari dan kasus ini juga menjadi atensi. "Kami sekarang tengah gencar memerangi korupsi, ada beberapa kasus besar yang tengah menjadi perhatian kami salah satunya terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pada proyek alkes bersumber dari APBN 2013 senilai Rp. 19 M", Kata Lasargi Marel Kasi Intel Kejari Bangkinang saat ditemui Radar Pekanbaru di ruang kerjanya,beberapa waktu yang lalu. Menyikapi hal ini,belasan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangkinang (IPMB) Kabupaten Kampar menggelar Aksi unjuk rasa di depan Balai Bupati Kampar mereka mendesak Bupati Kampar untuk memecat Herlyn Rahmola sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Sabtu (2/5/15). Aksi ini terkait banyaknya persoalan di dinas kesehatan, mulai dari persoalan Tenaga Harian Lepas (THL) yang tak kunjung mendapatkan gaji, sejak 1 Agustus 2014 selain itu juga persoalan dugaan korupsi Alat Kesehatan (Alkes) Kabupaten Kampar yang bersumber dari APBN 2013 senilai Rp. 19 M. Sehari sebelumnya (Jumat-1-5-15-red) mahasiswa yang tergabung GPPI juga melakukan aski demo di Kantor Dinas kesehatan Kampar. "Kami mendesak agar Bupati Kampar segera memecat Kadis Kesehatan karena banyaknya masalah yang ada diantaranya THL Dinkes, yang hingga sampai saat ini gaji mereka belum dibayarkan," teriak salah seorang mahasiswa Risko Delo dalam orasinya. "Bahkan persoalan dugaan korupsi Alat Kesehatan dan kedokteran untuk Puskesmas se-Kabupaten Kampar senilai Rp. 19 M yang bersumber dari APBN 2013, kasus ini sudah sampai ke penegak hukum, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya,"ungkapnya. Masih dalam orasinya Risko Delo menyampaikan dengan banyaknya kasus di dinas kesehatan,Selaku Kadis Dinkes Herly tidak layak lagi. "Bupati Kampar harus segera memecat Herlyn Rahmola Karena ini akan berimbas pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kampar,"tegasnya. Setelah melakukan aksinya mahasiswa ini membubarkan diri dengan tertib.Aksi ini dikawal aparat Polres Kampar. Sementara untuk permasalahan Perekrutan tenaga harian lepas (THL) di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar banyak masalah,diawali dengan sistem rekrutmen yang kusut juga terindikasi sarat praktik suap yang didalangi oleh onum di Dinkes yang melakukan pungutan. Beredar informasi, diduga oknum Dinas Kesehatan Kampar benama Aspiar alias Gope memintai sejumlah uang agar bisa lolos menjadi THL. Informasi itu diungkapkan salah seorang pegawai di SKPD. "Istrinya bayar Rp 20 juta," ujar sumber yang juga seorang pegawai di salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini, Senin (9/2/2015). Perekrutan itu berlangsung beberapa bulan lalu.Menurutnya, besaran uang yang dipungut beragam. Bahkan ada yang mencapai hingga Rp 30 juta. "Kalau sudah setor, baru bisa diterima (jadi THL) dan ditempatkan di puskesmas," kata sumber itu. (radarpku/rtc)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER