Kanal

Gerak Desak Polda Tuntaskan Kasus Pemukulan Pendemo di Kampar

RADARPEKANBARU.COm - Sebanyak 7 aktivis dari Gerakan Rakyat Kampar (Gerak) menggelar aksi unjukrasa di depan gerbang masuk markas Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Selasa (17/3/15).

Dalam orasinya, salah seorang pendemo Taufik mendesak Kepala Polda (Kapolda) Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan untuk mengusut tuntas kasus pemukulan aktivis oleh "preman-preman" suruhan Bupati Kampar Jefry Noer.

''Akibat pemukulan yang diduga dilakukan preman-preman suruhan Bupati Jefry Noer, seorang rekan kami, Soni mahasiswa mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya,'' tukas Taufik.

Sementara Koordinator Aksi Gerak, Rahmat menambahkan, Polda Riau semestinya segera mengusut penganiayaan yang dilakukan oknum preman suruhan Jefry Noer saat acara peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Integrated Palm Oil PT Sungai Pinang Malindo di Dusun Pematang Kulim, Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur, Kabupaten Kampar atau yang lebih dikenal dengan istilah "Birandang Berdarah", Kamis (12/3/15) lalu.

Disebutkan Rahmat, sudah dua kali "Birandang" berdarah. Sebelumnya, seorang petani Desa Birandang Nurasmi juga mengalami luka berdarah akibat dianiaya oleh istri Bupati Kampar, Eva Yuliana.

"Tetapi hingga kini, kedua kasus tersebut tidak juga diusut oleh aparat Polda Riau,' tukasnya.

Terlepas soal itu, saat para pendemo ingin bertemu dengan Kapolda Riau, beberapa anggota polisi tidak memperbolehkannya dan membuat pagar betis. Polisi tak melarang pendemo bertemu dengan Kapolda Riau disebabkan para aktivis tidak dapat menunjukkan surat izin untuk berdemonstasi.

Kecuali itu, Kapolda Riau sendiri bersama beberapa pimpinan instansi penegak hukum lainnya masih mengadakan rapat tertutup dengan sejumlah pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI. Hingga kini rapat tersebut masih berlangsung.(radarpku/rt)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER