Kanal

Penyergapan dan Penangkapan Tanpa Koordinasi

RADARPEKANBARU.COM - Polresta Pekanbaru dengan Polsek Senapelan, tidak melakukan koordinasi dalam penyergapan dan penangkapan komplotan pencurian dengan kekerasan di Jalan Kulim Kecamatan Senapelan Ahad (9/11) lalu, hingga menewaskan personil Kepolisian Satuan Opsnal (Buru Sergap) Polsek Senapelan Aipda Harianto Bahari.

Kepala Kepolisian Resort Kota Pekanbaru Komisaris Besar Polisi Robert Harianto Watratan SH SSos MH melalui Kepala Satuan (Kasat) Komisaris Polisi Hariwiyawan Harun Sik MIK kepada radarpekanbaru.com mengatakan pihaknya tidak terlalu tahu tentang penyergapan dan penangkapan kawanan perampok di Jalan Kulim Kecamatan Senapelan Ahad sore (9/11) lalu.

Ia mengatakan pihaknya (Polresta) menyayangkan penyergapan dan penangkapan hingga menewaskan Aipda Harianto Bahari akibat tembakan yang dilakukan terduga Edi Palembang.

"Itulah, saya saja tidak tahu adanya penyergapan yang terjadi di Jalan Kulim oleh tim buser Polsek Senapelan. Mereka (Polsek Senapelan) tidak ada melakukan koordinasi dengan kita, sehingga bagaimana awal hingga akhir penyergapannya saya tidak tahu," ujar Kasat.

Sebelumnya, penyataan Kepala Unit (Kanit) Polsek Senapelan Iptu Sahrizal kepada wartawan pasca kejadian mengaku telah melakukan koordinasi dengan Polresta untuk melakukan penangkapan terhadap kawanan perampok Edi Cs.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aipda Anumerta Harianto Bahari, anggota kepolisian Sektor Senapelan tewas usai terjadinya baku tembak dengan rampok, Ahad (9/11) sore lalu.

Kronologis tewasnya Anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Senapelan tersebut berawal dari informasi masyarakat akan adanya aksi perampokan yang akan dilakukan di Pekanbaru.

Dari informasi tersebut, keberadaan para pelaku di Pekanbaru tercium aparat Kepolisian, yang diketahui berangkat dari Jambi.

Mendapat informasi itu Kapolsek Senapelan langsung memerintahkan anggotanya melakukan penyelidikan yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu Syahrizal.

Setelah melakukan penyelidikan Tim Opsnal Polsek Senapelan menemui mobil Avanza warna hitam milik pelaku dan lalu dibuntuti, namun pelaku mengetahui dibuntuti.

Sesampainya di Jalan Kuras tepat didepan toko baju Booming Shoop mobil itu dihentikan dan disergap sambil mengatakan anggota polisi.

Saat itulah sejumlah pelaku berhasil kabur dan terjadi baku tembak, akibatnya dada kiri Aipda Anumerta Harianto Bahari tertembak hingga tembus.

Sementara 2 pelaku lainnya berhasil diringkus. Melihat anggota tertembak, langsung dibawa ke RS Tentara, tapi dirujuk ke RS  Bhayangkara Polda Riau.

Sesampainya di RS Bhayangkara nyawa Harianto Bahari tidak tertolong lagi.
Pelaku beraksi menggunakan senjata laras panjang rugermini yang sudah dimodifikasi.

Kuat dugaan korban ditembak dari jarak sekitar 10 meter. Hal itu dilihat dari bekas luka sobekan yang cukup besar. Melihat besarnya bekas luka akibat tembakan itu tambahnya, korban diduga tertembak oleh peluru berkaliber 56. (Zi)
Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER