PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2579 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2745 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2561 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2415 Kali
Hujan Terus-terusan, Petani Karet Kewalahan
Petani Karet
Kampar Utara, (radarpekanbaru.com)- Hingga jelang akhir Desember 2013, curah hujan di kampar masih tinggi dan meningkat, dan menganggu aktifitas petani Karet, karena tidak bisa menakik Karet.
Walaupun harga Karet pekan lalu Rp9.700 per kg petani merugi, karena produksi Karet mereka menurun.
''Biasanya hari normal per hektar bisa Rp75 kg per pekan, sekarang dengan kondisi hujan ini hanya produksi hanya bisa Rp55 kg per pekannya. Sehingga, hasil yang didapatkan juga menurun, apalagi kondisi hujan terjadi tidak tentu waktu, sehingga memang cukup menganggu aktifitas kita sebagai petani Karet,'' jelas Ridwan, seorang petani karet di Tanjung Sawah, Jumat (27/12/2013).
Ridwan juga mengakui, dampak berkurangnya produksi Karet di musim hujan, menyebabkan pendapatan petani Karet menurun tajam. Apalagi saat kondisi hujan pagi hari, petani tidak dapat memotong lagi karena hujan mengakibatkan batang pohon Karet basah.
''Selain itu, kondisi hujan juga adanya pemotongan timbangan saat menjual, karena Karet kondisi basah. Hanya saja, kita tetap bersyukur karena walaupun kondisi hujan, namun tetap bisa memotong Karet, walaupun dalam sepekan biasanya bisa memotong 3 hingga 4 hari, namun kondisi hujan saat ini hanya bisa memotong 2 hingga 3 hari per pekannya,'' ujar Ibrahim petani lainnya. (ram)
Walaupun harga Karet pekan lalu Rp9.700 per kg petani merugi, karena produksi Karet mereka menurun.
''Biasanya hari normal per hektar bisa Rp75 kg per pekan, sekarang dengan kondisi hujan ini hanya produksi hanya bisa Rp55 kg per pekannya. Sehingga, hasil yang didapatkan juga menurun, apalagi kondisi hujan terjadi tidak tentu waktu, sehingga memang cukup menganggu aktifitas kita sebagai petani Karet,'' jelas Ridwan, seorang petani karet di Tanjung Sawah, Jumat (27/12/2013).
Ridwan juga mengakui, dampak berkurangnya produksi Karet di musim hujan, menyebabkan pendapatan petani Karet menurun tajam. Apalagi saat kondisi hujan pagi hari, petani tidak dapat memotong lagi karena hujan mengakibatkan batang pohon Karet basah.
''Selain itu, kondisi hujan juga adanya pemotongan timbangan saat menjual, karena Karet kondisi basah. Hanya saja, kita tetap bersyukur karena walaupun kondisi hujan, namun tetap bisa memotong Karet, walaupun dalam sepekan biasanya bisa memotong 3 hingga 4 hari, namun kondisi hujan saat ini hanya bisa memotong 2 hingga 3 hari per pekannya,'' ujar Ibrahim petani lainnya. (ram)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Media Expo SPS Riau Hari Kedua Semakin Ramai Pengunjung
PEKANBARU - Media Expo SPS Riau dan Festival PPID tahun 2022 semakin ramai .
Rekomendasi Model Baju Gamis Terbaru di Tahun 2022
Hampir setiap tahunnya, model baju gamis selalu berubah-ubah sesuai dengan zaman.
Bawaslu Kampar Umumkan 63 Nama Panwaslu Kecamatan Lulus Seleksi Wawancara
BANGKINANG - Sesuai tahapan yang ditetapkan Bawaslu RI, pokja pembentukan P.
Bawaslu Kampar Umumkan Hasil Ujian CAT Calon Panwaslu Kecamatan
RADARPEKANBARU.COM - Pokja Pembentukan Panwaslu Kecamatan Badan Pengawas Pemilu .
Bawaslu Kampar Awasi Peserta Seleksi CAT Calon Panwaslu Kecamatan
BANGKINANG--Ketua Bawaslu Kabupaten Kampar Syawir Abdullah, SH terlihat sedang s.
TULIS KOMENTAR +INDEKS