PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2579 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2745 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2561 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2415 Kali
Tidak Merakyat, Imlek 2014 Jadi Hari Kerja
Kartu Imlek
Shanghai, (radarpekanbaru.com)-Pemerintah China telah menetapkan malam Tahun Baru China (Imlek) sebagai hari kerja pada 2014. Tak urung hal ini memicu kemarahan publik karena mengganggu rencana perayaan hari raya tradisional yang dianggap paling penting itu.
Seperti diketahui, setiap tahun pada pertengahan Desember, pemerintah mengumumkan hari libur nasional untuk tahun berikutnya. Mereka seringkali mengikuti pola yang sama.
Namun untuk tahun depan, yang diumumkan pada Rabu malam (11/12), mengejutkan dan membuat banyak orang marah. Lantaran liburan festival musim semi adalah waktu jutaan orang mudik ke kampung halaman.
Rencana liburan yang disetujui kabinet China atau Dewan Negara, menetapkan 6 Februari sebagai hari libur nasional untuk Festival Musim Semi selama tujuh hari, bukan 30 Januari, yang merupakan Tahun Baru China.
"Banyak orang perlu pulang ke rumah dan bersiap untuk Tahun Baru China," ujar Ran Ying, 26, seorang pekerja di Shanghai.
"Adalah suatu kesalahan untuk menukar rencana liburan dari malam Tahun Baru menjadi hari ketujuh Tahun Baru," geramnya.
Banyak juga mereka yang meluapkan kemarahannya di situs mikroblog Sina Weibo, versi China Twitter. Bahkan tabloid berpengaruh Global Times mengkritik jadwal baru tersebut, mengatakan bahwa mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman perlu waktu untuk kembali, dan mereka menyerukan liburan nasional yang lebih lama.
"Adalah keinginan masyarakat urban China untuk menghadapi libur publik lebih lama karena banyak orang merasa lelah dan lebih mementingkan istirahat daripada uang,"tulis artikel editorial media tersebut.
Jadwal baru itu tidak akan menghapus kekacauan akibat banyak orang bermudik pada waktu yang sama. Polisi anti huru-hara harus dikerahkan untuk mengontrol massa di beberapa tempat wisata populer dalam liburan Hari Nasional pada Oktober.
Cai Jiming, profesor di Tsinghua University Beijing yang mempelajari kebijakan libur nasional, mengatakan pada kantor berita Xinhua bahwa cara satu-satunya untuk mengatasi masalah itu adalah untuk membagi beban dengan memberlakukan cuti bersama, yang tidak banyak dimiliki warga.
Pemerintah juga mengatakan hanya 1 Januari yang akan menjadi libur nasional tahun depan, bukan tiga hari seperti biasanya.
"Perlu waktu lama untuk merencanakan liburan, dan sekarang ternyata hanya ada satu hari libur pada Tahun Baru," tulis seorang pengguna Weibo. "Saya sudah terlanjur membeli tiket pesawat," tulisnya lagi. (lam/jpnn)
Editor : Ramli
Seperti diketahui, setiap tahun pada pertengahan Desember, pemerintah mengumumkan hari libur nasional untuk tahun berikutnya. Mereka seringkali mengikuti pola yang sama.
Namun untuk tahun depan, yang diumumkan pada Rabu malam (11/12), mengejutkan dan membuat banyak orang marah. Lantaran liburan festival musim semi adalah waktu jutaan orang mudik ke kampung halaman.
Rencana liburan yang disetujui kabinet China atau Dewan Negara, menetapkan 6 Februari sebagai hari libur nasional untuk Festival Musim Semi selama tujuh hari, bukan 30 Januari, yang merupakan Tahun Baru China.
"Banyak orang perlu pulang ke rumah dan bersiap untuk Tahun Baru China," ujar Ran Ying, 26, seorang pekerja di Shanghai.
"Adalah suatu kesalahan untuk menukar rencana liburan dari malam Tahun Baru menjadi hari ketujuh Tahun Baru," geramnya.
Banyak juga mereka yang meluapkan kemarahannya di situs mikroblog Sina Weibo, versi China Twitter. Bahkan tabloid berpengaruh Global Times mengkritik jadwal baru tersebut, mengatakan bahwa mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman perlu waktu untuk kembali, dan mereka menyerukan liburan nasional yang lebih lama.
"Adalah keinginan masyarakat urban China untuk menghadapi libur publik lebih lama karena banyak orang merasa lelah dan lebih mementingkan istirahat daripada uang,"tulis artikel editorial media tersebut.
Jadwal baru itu tidak akan menghapus kekacauan akibat banyak orang bermudik pada waktu yang sama. Polisi anti huru-hara harus dikerahkan untuk mengontrol massa di beberapa tempat wisata populer dalam liburan Hari Nasional pada Oktober.
Cai Jiming, profesor di Tsinghua University Beijing yang mempelajari kebijakan libur nasional, mengatakan pada kantor berita Xinhua bahwa cara satu-satunya untuk mengatasi masalah itu adalah untuk membagi beban dengan memberlakukan cuti bersama, yang tidak banyak dimiliki warga.
Pemerintah juga mengatakan hanya 1 Januari yang akan menjadi libur nasional tahun depan, bukan tiga hari seperti biasanya.
"Perlu waktu lama untuk merencanakan liburan, dan sekarang ternyata hanya ada satu hari libur pada Tahun Baru," tulis seorang pengguna Weibo. "Saya sudah terlanjur membeli tiket pesawat," tulisnya lagi. (lam/jpnn)
Editor : Ramli
BERITA LAINNYA +INDEKS
Kalah Pilpres, Mahfud Kembali jadi Dosen
RADARPEKANBARU.COM - Mantan Cawapres Mahfud MD berencana akan kembali menjadi dosen di sejumlah univ.
Dramatis, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 Setelah Singkirkan Korsel
RADARPEKANBARU.COM - Tim Nasional Indonesia U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Garuda Mud.
PKB dan Nasdem Gabung Prabowo, Koalisi Perubahan Bubar!
RADARPEKANBARU.COM - Pascapenetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wak.
Sah, Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih
RADARPEKANBARU.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibr.
Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK
RADARPEKANBARU.COM - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHP.
Sejarah Tercipta, Bantai Yordania, Indonesia U-23 Lolos ke Fase Gugur Piala Asia 2024
RADARPEKANBARU.COM - Timnas Indonesia sukses melaju ke babak gugur setelah memas.
TULIS KOMENTAR +INDEKS