PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2744 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2560 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
Pemindahan Makam Nabi Akan Dapat Tantangan Umat Muslim Dunia
SEMARANG, RADARPEKANBARU.COM - Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Abdul Ghofur, menyatakan bahwa rencana pemindahan Makam Nabi Muhammad SAW ke tempat lain bakal mendapat tentangan keras dari umat Islam dunia.
"Wong sudah anteng-anteng mau dipindahkan. Itu saya yakin akan jadi penentangan yang luar biasa. Bukan Rasulullah saja, makam Wali mau dipindahkan, itu tetap akan mendapat penentangan luar biasa. Apalagi makam Rasul," kata dia kepada wartawan, Kamis (4/9/2014).
Abdul Ghofur menilai Pemerintah Arab Saudi yang dikuasi mazhab Wahabi cenderung tekstual dalam memahami ajaran islam. Dia menegaskan pemindahan Makam Rasul sudah tergolong berlebihan.
"Itu berlebihan karena cenderung tekstualis. Tidak memahami makna kandungan terdalam dari pesan Alquran dan Sunah," ujar Ghofur menambahkan.
Atas dasar itu, ia menilai kaum Wahabi harus mendapat pencerahan dalam memahami ajaran Islam. "Menurut saya orang-orang Wahabi yang terlalu tekstualis itu perlu diberi pencerahan juga dari sisi yang lain. Memang Wahabi itu dengan slogan pemurnian pada dasarnya perlu dipertanyakan juga," ungkap Ghofur.
Abdul Ghofur berpendapat bahwa berziarah ke makam apalagi makam Nabi Muhammad bukan tergolong syirik. Dia menyatakan bahwa berziarah ke makam itu bertujuan untuk mendoakan.
"Itu mendoakan. Sama sekali tidak syirik. Sekarang 'kamu punya saudara, kemudian saudara salat jenasah, isi salatnya itu apa kalau bukan doa? Itu doa. Kalau berdoa dalam arti salawat saya kira tidak (syirik)," ungkap Ghofur.(okez)
"Wong sudah anteng-anteng mau dipindahkan. Itu saya yakin akan jadi penentangan yang luar biasa. Bukan Rasulullah saja, makam Wali mau dipindahkan, itu tetap akan mendapat penentangan luar biasa. Apalagi makam Rasul," kata dia kepada wartawan, Kamis (4/9/2014).
Abdul Ghofur menilai Pemerintah Arab Saudi yang dikuasi mazhab Wahabi cenderung tekstual dalam memahami ajaran islam. Dia menegaskan pemindahan Makam Rasul sudah tergolong berlebihan.
"Itu berlebihan karena cenderung tekstualis. Tidak memahami makna kandungan terdalam dari pesan Alquran dan Sunah," ujar Ghofur menambahkan.
Atas dasar itu, ia menilai kaum Wahabi harus mendapat pencerahan dalam memahami ajaran Islam. "Menurut saya orang-orang Wahabi yang terlalu tekstualis itu perlu diberi pencerahan juga dari sisi yang lain. Memang Wahabi itu dengan slogan pemurnian pada dasarnya perlu dipertanyakan juga," ungkap Ghofur.
Abdul Ghofur berpendapat bahwa berziarah ke makam apalagi makam Nabi Muhammad bukan tergolong syirik. Dia menyatakan bahwa berziarah ke makam itu bertujuan untuk mendoakan.
"Itu mendoakan. Sama sekali tidak syirik. Sekarang 'kamu punya saudara, kemudian saudara salat jenasah, isi salatnya itu apa kalau bukan doa? Itu doa. Kalau berdoa dalam arti salawat saya kira tidak (syirik)," ungkap Ghofur.(okez)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Dramatis, Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 Setelah Singkirkan Korsel
RADARPEKANBARU.COM - Tim Nasional Indonesia U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Garuda Mud.
PKB dan Nasdem Gabung Prabowo, Koalisi Perubahan Bubar!
RADARPEKANBARU.COM - Pascapenetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wak.
Sah, Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih
RADARPEKANBARU.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibr.
Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK
RADARPEKANBARU.COM - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHP.
Sejarah Tercipta, Bantai Yordania, Indonesia U-23 Lolos ke Fase Gugur Piala Asia 2024
RADARPEKANBARU.COM - Timnas Indonesia sukses melaju ke babak gugur setelah memas.
Putusan MK Diharapkan Tanpa Tekanan Pihak Manapun
RADARPEKANBARU.COM - Menjelang putusan Mahkamah Kons.
TULIS KOMENTAR +INDEKS