PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2742 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2558 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
Realisasikan Keinginan Gubri
Rumah Sakit Arifin Ahmad Anggarkan Rp70 Miliar untuk Obat Paten
Ilustrasi
RADARPEKANBARU.COM - Pemerintah Provinsi Riau melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad akan merealisasikan keinginan Gubernur Riau Annas Maamun untuk mengganti obat generik menjadi obat paten. RSUD sudah mengajukan anggaran Rp70 miliar untuk pengadaan obat paten tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Anwar Bet kepada wartawan, Kamis (10/7/2014). "Kita usulkan di APBD Perubahan sebesar Rp70 miliar tapi belum tentu disetujui karena tergantung kesepakatan dengan DPRD pada pembahasan APBD-Perubahan," katanya.
Menurut, nantinya seluruh obat-obatan di RSUD akan diganti dengan obat paten atau obat yang kulaitasnya lebih tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan obat generik tetap disediakan tergantung kebutuhan pasien.
"Ada juga memang yang butuh obat generik itu jadi tidak bisa dihilangkan begitu saja, tergantung kebutuhan lah nantinya," ujar Anwar.
Anwar menjelaskan, selama ini pemerintah pusat tidak pernah membantu daerah dalam pengadaan obat. Jadi pengadaan kebutuhan obat-obatan itu memang menjadi tanggung jawab daerah.
"Jadi tidak ada masalah ketika kita di Riau menggunakan obat paten, karena tergantung kemampuan daerah. Pusat juga tidak pernah peduli dengan kebutuhan obat kita di daerah," ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Ditambahkan Anwar, senbenarnya banyak juga daerah yang menginginkan pemakaian obat paten. Namun karena pertimbangan kemampuan ekonomi, maka daerah tersebut tetap memakai obat generik yang dianggap sebagai obat pelarian.
"Tapi saya tidak tahu daerah mana saja di Indonesia yang menggunakan obat paten," jelasnya.(rp/hr)
Hal itu disampaikan Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Anwar Bet kepada wartawan, Kamis (10/7/2014). "Kita usulkan di APBD Perubahan sebesar Rp70 miliar tapi belum tentu disetujui karena tergantung kesepakatan dengan DPRD pada pembahasan APBD-Perubahan," katanya.
Menurut, nantinya seluruh obat-obatan di RSUD akan diganti dengan obat paten atau obat yang kulaitasnya lebih tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan obat generik tetap disediakan tergantung kebutuhan pasien.
"Ada juga memang yang butuh obat generik itu jadi tidak bisa dihilangkan begitu saja, tergantung kebutuhan lah nantinya," ujar Anwar.
Anwar menjelaskan, selama ini pemerintah pusat tidak pernah membantu daerah dalam pengadaan obat. Jadi pengadaan kebutuhan obat-obatan itu memang menjadi tanggung jawab daerah.
"Jadi tidak ada masalah ketika kita di Riau menggunakan obat paten, karena tergantung kemampuan daerah. Pusat juga tidak pernah peduli dengan kebutuhan obat kita di daerah," ujar dokter spesialis penyakit dalam itu.
Ditambahkan Anwar, senbenarnya banyak juga daerah yang menginginkan pemakaian obat paten. Namun karena pertimbangan kemampuan ekonomi, maka daerah tersebut tetap memakai obat generik yang dianggap sebagai obat pelarian.
"Tapi saya tidak tahu daerah mana saja di Indonesia yang menggunakan obat paten," jelasnya.(rp/hr)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Tingkatkan Komitmen, PHR Selenggarakan Hari Keselamatan untuk Operasi yang Andal
DURI, 11 Desember 2023 — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan Stop Work Authority (SWA) seb.
Cara Membuat Kartu Kredit BRI Online
Berkembangnya teknologi di masa sekarang ini menuntut perubahan layanan perbanka.
TULIS KOMENTAR +INDEKS