Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Tradisi Pembuatan Bubur Asyura di Kudus Dilestarikan
RADARPEKANBARU.COM.Tradisi pembuatan bubur "asyura" dengan menggunakan sembilan bahan masih dilestarikan oleh umat muslim di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terutama di kompleks Menara Kudus yang dikemas dalam rangkaian buka luwur Sunan Kudus, Rabu (19/6).
Pembuatan bubur "asyura" yang diinisiasi oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus itu, dilakukan di rumah salah seorang warga Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, dengan melibatkan puluhan ibu rumah tangga setempat.
Menurut juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Deny Nur Hakim di Kudus, Rabu, tradisi pembuatan bubur "asyura" merupakan tradisi yang sudah turun temurun.
Bahkan, kata dia, di kompleks Menara Kudus dimungkinkan sudah ada sejak Sunan Kudus. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bubur "asyura" tersebut, kata dia, masing-masing daerah dimungkinkan berbeda-beda, sedangkan di kompleks Menara Kudus menggunakan sembilan bahan berbeda.
Setelah bubur dibuat, katanya, dibagikan kepada masyarakat sekitar, termasuk dibagikan kepada peserta pengajian barzanji pada Rabu (19/9) malam.
"Bubur 'asyura' sendiri, berawal ketika Nabi Nuh AS bersama umatnya selamat dari banjir, kemudian sebagai bentuk rasa syukur mereka membuat bubur dengan bahan dari sisa perbekalan yang ada.
Saat ini bubur tersebut dikenal dengan bubur 'asyura'," ujarnya. Muflichah, juru masak bubur asyura menambahkan bahwa pembagian bubur asyura merupakan rangakaian dari kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus.
Adapun bahan baku yang digunakan untuk membuat bubur asyura, kata dia, ada sembilan macam, yakni beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar.
Sementara bumbu-bumbuan yang dipakai, yakni bumbu gulai, daun pandan, serai, kayu manis, dan garam. Pembuatannya diperkirakan membutuhkan waktu selama tiga jam lebih sebelum disajikan untuk dibagikan kepada masyarakat.
Pada tahun ini, kata dia, panitia membuat bubur sekitar enam kawah atau tungku. Setiap kawah bisa menghasilkan 150 porsi bubur. "Lima kawah untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar, sedangkan satu kawah disiapkan untuk peserta barzanji," ujarnya. Nur Linada, salah seorang warga yang menerima bubur asyura mengaku berterima kasih karena setiap 10 Muharram selalu mendapatkan antaran bubur asyura.
"Saya juga tidak mungkin membuat sendiri karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama serta menggunakan bahan yang cukup banyak dan membutuhkan personel yang banyak pula untuk membuatnya," ujarnya. Lezatnya rasa bubur asyura tersebut, kata dia, tidak terlepas dari bahan yang digunakan, termasuk ada taburan udang, tahu, tempe, telur, kecambah, teri, jeruk pamelo, cabai, dan daging kerbau.(rep)
Tips dan Doa Agar Istiqomah
RADARPEKANBARU.COM - Kehidupan ini penuh dengan ujian, baik berupa kesenangan maupun kesulitan. Ujia.
Kunci Meraih Kebahagiaan
RADARPEKANBARU.COM - Banyak manusia menganggap kebahagiaan sebagai keadaan di mana semua masalah seo.
Kisah Qabil dan Habil yang Melaksanakan Kurban
RADARPEKANBARU.COM - Allah SWT memerintahkan untuk melaksankan kurban pada bulan Dzulhijah. Allah SW.
Ini Hal yang Dapat Menghindarkan Diri Kita dari Dajjal
RADARPEKANBARU.COM - Dalam kepercayaan agama Islam, akan datang sosok Dajjal sebagai pertanda bahwa .
Rasulullah Juga Contohkan Setia kepada Hewan
RADARPEKANBARU.COM - Rasulullah Saw tidak hanya mengajarkan umatnya setia kepada sesama manusia saja.
Ajaran Islam: Tamu Wajib Hormati Adab dan Norma Masyarakat Setempat
RADARPEKANBARU.COM - Agama Islam adalah agama yang sempurna dan cinta damai. Bahkan Islam tidak mema.