Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Banyak Ikan Arwana Milik Petani Mati di Rumbai , Dampak Lumpur Proyek Tol Pekanbaru-Dumai
RADARPEKANBARU.COM - Penangkaran ikan arwana di sekitar proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai sedang merugi. Banyak ikan arwana mati diduga akibat lumpur proyek.
Lokasi kolam arwana yang diduga tercemar akibat proyek jalan tol tersebut berada di Desa Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Di sana ada 16 kolam penangkaran awarna, namun hanya 11 kolam yang berisikan ikan.
Pantauan di lokasi, air kolam untuk penangkaran itu tidak bening lagi. Air kolam tampak keruh yang berwana seperti tanah liat. Akibat air kolam sudah tercemar dari proyek jalan tersebut, pihak pengelola mengalami kerugian lumayan besar.
Jarak kolam ini dengan jalan tol hanya sekitar 50 meter saja. Posisi kolam berada di lembah, sedangkan jalan tol berada di bagian atasnya.
Menurut Romi Andrian (32) pengawas di penangkaran arwana, bahwa sejak Maret hingga September 2017, tercatat sudah ada 100 ekor arwana yang mati.
"Paling banyak mati-mati waktu Lebaran kemarin, sekaligus ada 50-an ekor. Selanjutnya ikan-ikan yang kami pelihara terus bermatian. Terakhir dalam sepekan ini ada 14 ekor, totalnya sudah ada 100 ekor," kata Romi kepada detikcom.
Romi menduga, kematian ikan arwana karena saluran air utama untuk kolam tercemar dari jalan tol yang masih dalam pengerasan. Tumpukan tanah liat di jalan tol, ketika hujan turun merembes ke kolam. Akibatnya, air kolam keruh dan berlumpur.
"Ikan arwana yang mati beratanya rata-rata 4 sampai 5 Kg. Kami di sini sudah 15 tahun. Sejak ada proyek jalan tol itulah, air kolam kami keruh yang membuat ikan mati," kata Romi.
Padahal untuk modal membeli induk arwana dengan usia 10 tahun, miminal harganya mencapai Rp 10 juta. Karenanya Romi mengklaim dengan 100 ikan arwana yang mati, nilai kerugian bisa mencapai satu miliar rupiah.
"Satu kolam berisikan 20 sampai 35 ikan arwana. Sekarang sudah kami sudah tidak melakukan penangkaran lagi, karena airnya keruh. Ancamannnya, ikan di kolam kami ini bisa mati semuanya," kata Romi.
Pihaknya, kata Romi, sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pelaksana proyek yang ada di lapangan. Namun sejauh ini belum ada tanggapan.
detikcom mencoba melakukan konfirmasi ke kantor perusahaan pelaksana proyek yang ada di lokasi. Menurut salah seorang staf yang ada di sana, mereka sudah mengetahui adanya komplen dari pemilik kolam arwana.
"Saya tidak berwenang untuk menjawab. Silakan saja konfirmasi ke kantor pusat kami di Pekanbaru," kata seorang staf yang ada di lokasi proyek. (dtc)
Plt Bupati Asmar Terus Percepat Transfer DBH Migas dari Provinsi dan Pusat
RADARPEKANBARU.COM - Untuk menjamin jalannya pembangunan secara maksimal dalam k.
Bawaslu Buka Rekrutmen Pengawas Kelurahan Desa Pemilihan Serentak 2024
RADARPEKANBARU.COM - Bawaslu Riau membuka Pendaftara.
Polsek Tampan Kini Resmi Ganti Nama Jadi Polsek Binawidya
RADARPEKANBARU.COM - Polsek Tampan yang telah berdiri sejak tahun 1998 lalu, saat ini resmi berganti.
Jabatan Pj Walikota Pekanbaru segera Berakhir, Akan Digantikan Sekda?
RADARPEKANBARU.COM - Masa jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru hanya tinggal be.
Pendataan Masih Berlangsung, Pedagang Segera Dipindahkan ke Pasar Induk Pekanbaru
RADARPEKANBARU.COM - Proses pendataan pedagang yang akan berjualan di Pasar Induk masih berlangsung..