Banyak Ikan Arwana Milik Petani Mati di Rumbai , Dampak Lumpur Proyek Tol Pekanbaru-Dumai

Rabu, 27 September 2017

Ikan arwana banyak yang mati di Pekanbaru (Foto :detikcom)

RADARPEKANBARU.COM - Penangkaran ikan arwana di sekitar proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai sedang merugi. Banyak ikan arwana mati diduga akibat lumpur proyek.

Lokasi kolam arwana yang diduga tercemar akibat proyek jalan tol tersebut berada di Desa Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Di sana ada 16 kolam penangkaran awarna, namun hanya 11 kolam yang berisikan ikan.

Pantauan di lokasi, air kolam untuk penangkaran itu tidak bening lagi. Air kolam tampak keruh yang berwana seperti tanah liat. Akibat air kolam sudah tercemar dari proyek jalan tersebut, pihak pengelola mengalami kerugian lumayan besar.

Jarak kolam ini dengan jalan tol hanya sekitar 50 meter saja. Posisi kolam berada di lembah, sedangkan jalan tol berada di bagian atasnya.

Menurut Romi Andrian (32) pengawas di penangkaran arwana, bahwa sejak Maret hingga September 2017, tercatat sudah ada 100 ekor arwana yang mati.

"Paling banyak mati-mati waktu Lebaran kemarin, sekaligus ada 50-an ekor. Selanjutnya ikan-ikan yang kami pelihara terus bermatian. Terakhir dalam sepekan ini ada 14 ekor, totalnya sudah ada 100 ekor," kata Romi kepada detikcom.

Romi menduga, kematian ikan arwana karena saluran air utama untuk kolam tercemar dari jalan tol yang masih dalam pengerasan. Tumpukan tanah liat di jalan tol, ketika hujan turun merembes ke kolam. Akibatnya, air kolam keruh dan berlumpur.

"Ikan arwana yang mati beratanya rata-rata 4 sampai 5 Kg. Kami di sini sudah 15 tahun. Sejak ada proyek jalan tol itulah, air kolam kami keruh yang membuat ikan mati," kata Romi.

Padahal untuk modal membeli induk arwana dengan usia 10 tahun, miminal harganya mencapai Rp 10 juta. Karenanya Romi mengklaim dengan 100 ikan arwana yang mati, nilai kerugian bisa mencapai satu miliar rupiah.

"Satu kolam berisikan 20 sampai 35 ikan arwana. Sekarang sudah kami sudah tidak melakukan penangkaran lagi, karena airnya keruh. Ancamannnya, ikan di kolam kami ini bisa mati semuanya," kata Romi.

Pihaknya, kata Romi, sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pelaksana proyek yang ada di lapangan. Namun sejauh ini belum ada tanggapan.

detikcom mencoba melakukan konfirmasi ke kantor perusahaan pelaksana proyek yang ada di lokasi. Menurut salah seorang staf yang ada di sana, mereka sudah mengetahui adanya komplen dari pemilik kolam arwana.

"Saya tidak berwenang untuk menjawab. Silakan saja konfirmasi ke kantor pusat kami di Pekanbaru," kata seorang staf yang ada di lokasi proyek. (dtc)