PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2720 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2868 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2681 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2543 Kali
Somasi SBY Diduga akibat SBY Cacat Mental atau Disorientasi
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono
Jakarta, (radarpekanbaru.com) - Para analis menyatakan, baru kali ini ada seorang presiden RI mensomasi
rakyatnya sendiri, sehingga ia diduga cacat mental lantaran galau,
gamang,tertekan, disorientasi, depresi atau stres, Rimanews melaporkan.
''Harusnya SBY hentikan somasi itu, kerdil sekali,'' kata analis politik dan hukum Tisnaya Kartakusuma, lulusan FH UI dan Sorbonne yang juga putera Letjen TNI (Pur) Kartakusuma, mantan Sekjen Wanhamkannas.
Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai konyol dan naif terkait somasi terhadap para pengkritiknya.
Penilaian itu datang dari pakar hukum tata negara, Asep Warlan Yusuf, seperti dilansir INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (31/1/2014).
Menurut Asep, baru kali pertama selama pemerintahan Indonesia, Presiden SBY melakukan somasi terhadap rakyatnya.
"Kacau, ini (Presiden SBY) konyol dan naif sekali. Sejak Presiden Soekarno, Soeharto, Ibu Megawati, dan Gus Dur, tidak ada yang melakukan somasi kepada warga," kata Asep.
Dia juga menilai somasi itu sebagai bentuk kehawatiran Presiden SBY terhadap kepemimpinannya yang kerap mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
"Saya khawatir Presiden SBY ini sudah kehilangan orientasi. Saya kira itu tidak proporsional," tegas Asep.
Presiden SBY, lanjut dia, tidak semestinya menyikapi kritikan warganya dengan melakukan somasi. Substansi pihak yang mengkritisi tidak harus disikapi dengan melakukan somasi.
"Kalau presiden merasa terhina, seharusnya presiden bisa memerintahkan kejaksaan dan kepolisian," tegasnya.
"Saya kira Rizal Ramli melakukan kritik itu bukan kepada pribadi, pasti mengkritisi pemerintahan," tambah Asep.
Rizal Ramli disomasi lantaran statementnya soal pemberian posisi Boediono sebagai wapres adalah gratifikasi kasus bailout Bank Century. Selain Rizal Ramli, SBY juga menyomasi loyalis Anas Urbaningrum, Sri Mulyono, yang menunlis buku Anas: Kejarlah Daku, Kau Terungkap. Fahri Hamzah juga disomasi lantaran dia mendesak KPK untuk memeriksa Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. (*)
''Harusnya SBY hentikan somasi itu, kerdil sekali,'' kata analis politik dan hukum Tisnaya Kartakusuma, lulusan FH UI dan Sorbonne yang juga putera Letjen TNI (Pur) Kartakusuma, mantan Sekjen Wanhamkannas.
Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai konyol dan naif terkait somasi terhadap para pengkritiknya.
Penilaian itu datang dari pakar hukum tata negara, Asep Warlan Yusuf, seperti dilansir INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (31/1/2014).
Menurut Asep, baru kali pertama selama pemerintahan Indonesia, Presiden SBY melakukan somasi terhadap rakyatnya.
"Kacau, ini (Presiden SBY) konyol dan naif sekali. Sejak Presiden Soekarno, Soeharto, Ibu Megawati, dan Gus Dur, tidak ada yang melakukan somasi kepada warga," kata Asep.
Dia juga menilai somasi itu sebagai bentuk kehawatiran Presiden SBY terhadap kepemimpinannya yang kerap mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
"Saya khawatir Presiden SBY ini sudah kehilangan orientasi. Saya kira itu tidak proporsional," tegas Asep.
Presiden SBY, lanjut dia, tidak semestinya menyikapi kritikan warganya dengan melakukan somasi. Substansi pihak yang mengkritisi tidak harus disikapi dengan melakukan somasi.
"Kalau presiden merasa terhina, seharusnya presiden bisa memerintahkan kejaksaan dan kepolisian," tegasnya.
"Saya kira Rizal Ramli melakukan kritik itu bukan kepada pribadi, pasti mengkritisi pemerintahan," tambah Asep.
Rizal Ramli disomasi lantaran statementnya soal pemberian posisi Boediono sebagai wapres adalah gratifikasi kasus bailout Bank Century. Selain Rizal Ramli, SBY juga menyomasi loyalis Anas Urbaningrum, Sri Mulyono, yang menunlis buku Anas: Kejarlah Daku, Kau Terungkap. Fahri Hamzah juga disomasi lantaran dia mendesak KPK untuk memeriksa Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. (*)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Airlangga Klaim Khofifah-Emil Sudah Direstui KIM untuk Pilgub Jatim
RADARPEKANBARU.COM - Partai politik Koalisi Indonesi.
Komisi X Bentuk Panja: Anggaran Besar, Mengapa Biaya Pendidikan Kian Mahal?
RADARPEKANBARU.COM - Banyaknya keluhan biaya pendidikan yang kian mahal menjadi anomali di tengah be.
Jokowi Sangat Layak jadi Penasihat Prabowo di Pemerintahan
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal ditempatkan sebagai penasihat oleh presiden.
Prabowo Belum Bahas Kabinet, Prabowo: Fokus Rumuskan Program Makan Siang Gratis
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeklaim bahwa Prabowo Su.
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Jika Nyalon Pilkada
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa calon angg.
Pemprov Sumbar Prioritaskan Jalur Malalak untuk Jalan Alternatif Penghubung Padang-Bukittinggi
RADARPEKANBARU.COM - Pembersihan material longsor di jalur Malalak terus dikebut Pemprov Sumbar mela.
TULIS KOMENTAR +INDEKS