Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Korupsi Bansos Bengkalis, Rp17 Miliar Uang Rakyat Habis Dimakan Calo Proposal
RADARPEKANBARU.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Bengkalis, Provinsi Riau, menyatakan praktek percaloan menjadi salah satu penyebab timbulnya kerugian negara terbesar dalam kasus Korupsi Bantuan Sosial Bengkalis yang mencapai Rp17 miliar.
Hal itu terungkap saat jalannya sidang perdana dengan terdakwa mantan Bupati Bengkalis Herliyan Saleh dan Kepala Bagian Keuangan Azrafiani Aziz pada kasus korupsi Bansos di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru, Selasa sore.
"Praktek calo (proposal,red) memang menjadi penyebab timbulnya kerugian negara terbesar. Jumlahnya mencapai Rp17 miliar dari total kerugian negara Rp31 miliar," kata JPU sekaligus Kasipidsus Kejaksaan Negeri Bengkalis, Yusuf Luqita.
Ia menjelaskan, calo tersebut merupakan orang-orang yang mencari organisasi atau kelompok masyarakat yang mengusulkan Bansos melalui sejumlah legislator DPRD Bengkalis.
Disinggung apakah para calo tersebut berkemungkinan dijerat dalam korupsi berjamaah itu, ia menjelaskan bahwa proses penyidikan sepenuhnya ada ditangan penyidik. "Dalam hal ini Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau. Kami hanya menerima hasil penyidikan," ujarnya.
Kasus Korupsi Bansos Bengkalis menyeret delapan orang tersangka. Selain Herliyan Saleh dan Azrafiani Aziz Rauf, turut menjadi pesakitan Heru Wahyudi (Ketua DPRD Bengkalis saat ini). Kemudian tersangka lainnya dari kalangan legislator adalah Rismayeni, Muhammad Tarmizi, Hidayat Tagor, Purboyo dan Jamal Abdillah.
Jamal Abdillah sebelumnya telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru dengan hukuman delapan tahun penjara. Selain itu, Jamal yang merupakan mantan politisi PKS serta mantan Ketua DPRD Bengkalis itu dicabut hak politiknya selama 10 tahun atas keterlibatannya melakukan korupsi Bansos Bengkalis.
Selanjutnya, Rismayeni, Muhammad Tarmizi, Hidayat Tagor, dan Purboyo turut divonis bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru, pekan lalu. Namun, vonis yang ditetapkan kepada empat terdakwa itu dinilai rendah yang hanya dua tahun penjara dari tuntutan 9 tahun penjara.
Berdasarkan perhitungan BPKP Riau, kerugian negara yang diakibatkan korupsi Bansos tersebut mencapai Rp31 miliar. Modus korupsi yang dilakukan para tersangka adalah memotong dana Bansos yang seharusnya diterima oleh masyarakat.
Yusuf Luqita mengatakan terdapat lebih dari 4.000 proposal yang diajukan oleh pemohon untuk menerima bantuan. Setiap proposal mengajukan dana kegiatan masyarakat berkisar Rp20 hingga Rp60 juta. Kemudian diketahui dari surat dakwaan, sejumlah anggota DPRD Bengkalis, termasuk yang sudah diproses maupun yang masih sebatas disebutkan dalam dakwaan "memegang" puluhan hingga ratusan proposal dengan nominal yang berbeda.
Yusuf berharap dari jalannya sidang akan semakin mengungkap modus-modus dan siapa saja yang terlibat dalam korupsi tersebut. (radarpku)
Sumber : Antara
Kampar Kembali Alami Inflasi Tertinggi di Riau pada April 2024, Capai 6,07 Persen
RADARPEKANBARU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mendata pada April 2024 terjadi inflasi year on yea.
WNA Rohingya Terlantar, UNHCR dan IOM Bersurat ke Gubri soal Penempatan Sementara
RADARPEKANBARU.COM - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) dan Badan Migrasi PBB (IOM) .
Pilkada Inhil 2024 Bakal Seru dan Panas, Demokrat Ungkap Nama Besar Siap Berlaga
RADARPEKANBARU.COM - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjadi salah satu daerah yang akan melangsun.
Raker Komwil I Apeksi, Lalu Lintas di Pekanbaru Dialihkan
RADARPEKANBARU.COM - Dalam rangka pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) I Asos.
Ahmad Yuzar Resmi Dilantik Sebagai Pj Sekda Kampar
RADARPEKANBARU.COM - Ahmad Yuzar resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Kampar, pelant.
250 Anak di Kota Pekanbaru Masih Alami Stunting
RADARPEKANBARU.COM - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbar.