Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dr. Haris Gunawan : Penanggulangan Bencana Asap, Basahi Gambut-Gambut dibasahi.
RADARPEKANBARU.COM-Sejak 18 tahun yang lalu persoalan kabut asap yang mengepung Riau khususnya tak kunjung usai. Problematika asap ini banyak merugikan masyarakat. Kepulan asap yang menguning diatas sana, menyulitkan masyarakat untuk beraktivitas. Persoalan ini sepertinya tidak ditanggapi dengan serius oleh pemerintahan pusat. Rangkaian Aksi dari segenap mahasiswa dan LSM pun tidak cukup membuka mata hati pemerintah untuk lebih serius dalam menanggulangi masalah asap ini. Pakar Gambut, Dr. Haris Gunawan mengatakan "Persoalan kabut asap ini terjadi karna perbuatan manusia. Mereka yang serakah telah membuka, memaksa dan merubah fitrah gambut yang sedianya basah menjadi kering" ujarnya ketika menjadi pembicara dalam acara diskusi asap di sekre Gagasan UIN SUSKA (22/10/2015).
Upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana asap ini dinilai kurang efektif. "Secara nasional, kita mengakui bukan tidak ada upaya dari mereka (pemerintah-red) untuk menghilangkan asap ini. Hanya saja, di situasi yang bisa dikatakan darurat ini pemerintah kekurangan power, terlebih untuk pasukan pemadam. Mana mungkin satu titik api dipadamkan oleh 2 atau 3 orang. Seharusnya pasukan ditambah, instruksikan kepada seluruh TNI untuk ikut serta memadamkan api" ungkapnya kepada radarpekanbaru.com(22/10).
Dalam permasalahan asap ini, tentu kita tidak menginginkan solusi sementara yang kesan nya saat ini dilakukan oleh pemerintah. Tidak sekedar pemadaman api, tapi bagaimana caranya agar bencana serupa tidak lagi terjadi di tahun berikutnya bahkan untuk selamanya. Terkait hal tersebut Dr. Haris Gunawan menjawab, "Saya pikir solusi yang tepat adalah dengan cara basahi gambut-gambut dibasahi, mengembalikan fitrah gambut yang seharusnya basah. Kita perbaiki kubah gambut sebagai sumber air dan lakukan perluasan pembahasan gambut baik secara makro ataupun mikro. Kemudian bangun sekat kanal di Daerah yang rawan karhutla. Setelah itu, lakukan verivikasi terhadap lahan sawit dan akasia yang tidak memiliki izin atau badan hukum. Terakhir, tindak tegas pelaku pembakaran lahan khususnya yang masih berkeliaran di Riau. Saya yakin jika semua itu dilakukan, kabut asap tidak akan muncul kembali" ungkap Haris yang juga Ketua Pusat Study Bencana di Universitas Riau. (Erik)
Polsek Tampan Kini Resmi Ganti Nama Jadi Polsek Binawidya
RADARPEKANBARU.COM - Polsek Tampan yang telah berdiri sejak tahun 1998 lalu, saat ini resmi berganti.
Jabatan Pj Walikota Pekanbaru segera Berakhir, Akan Digantikan Sekda?
RADARPEKANBARU.COM - Masa jabatan Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru hanya tinggal be.
Pendataan Masih Berlangsung, Pedagang Segera Dipindahkan ke Pasar Induk Pekanbaru
RADARPEKANBARU.COM - Proses pendataan pedagang yang akan berjualan di Pasar Induk masih berlangsung..
Kepala Disdik Riau Tersangka Tunggal Korupsi Rp2,3 Miliar
RADARPEKANBARU.COM - Kepala Dinas Pendidikan Riau TFT telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan koru.
Komisi III DPRD Pekanbaru Minta Disdik Pekanbaru Bersiap Pelaksanaan PPDB SD Online
RADARPEKANBARU.COM - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Dinas P.
Indikator Politik Indonesia: Kelmi Amri Raih Elektabilitas Tertinggi di Pilkada Rohul
RADARPEKANBARU.COM - Kelmi Amri meraih elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon bupati di Pilkada.