PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2704 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2854 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2669 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2530 Kali
PII Tolak Pekan Kondom Nasional dan Minta Pelajar Melek HIV/AIDS
Jateng,(radarpekanbaru.com)-Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah meminta kepada para pelajar untuk mewaspadai virus mematikan HIV, Hal itu diungkapkan dalam aksi yang dilakukan di Area Car Free Day (CFD) Kawasan Simpanglima Semarang Minggu (1/12).
Koordinator Aksi Muhammad Husni Azam mengatakan aksi turun jalan ini sebagai kepedulian PII terhadap generasi pelajar. "Pelajar harus melek HIV/AIDS, mereka harus paham bahaya virus ini, penyebab dan akibatnya," Tutur Azam dalam orasinya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terutama kepada menteri kesehatan untuk proaktif memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, penyuluhan dan pendidikan seks secara edukatif.
"Dewasa ini penyakit HIV/AIDS sudah mulai menjangkit generasi muda/ pelajar. Penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan seks bebas kalangan muda Indonesia. Sehingga menurut kami perlu adannya pembahasan serius untuk menghindarkan generasi muda/pelajar dari terjangkit virus mematikan ini". PII Jateng.
Aksi yang digelar dalam rangka menyambut hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember berlangsung dari pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, dengan melakukan long march, orasi, dan Aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat sebagai simbol bahayanya Virus AIDS yang bisa mematikan sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan kematian.
PII Jateng Tolak Pekan Kondom Nasional
Menanggapi kebijakan pemerintah terkait penanggulangan HIV/AIDS, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dengan tegas menolak Pekan Kondom Nasional (PKN). Ketua bidang Komunikasi Umat PW PII Jateng Muhammad Ikhsanudin mengatakan kebijakan tersebut secara tidak langsung dapat ditafsirkan sebagai kebijakan yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan seks bebas.
"Menurut kami PKN bukanlah solusi, tetapi awal musibah akan menjamurnya penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Kita tahu bahwa faktor utama penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas di masyarakat" kata Ikhsan.
Menurutnya, untuk melakukan penyelamatan generasi muda dari HIV/AIDS seharusnya pemerintah fokus pada penyebab terjangkitnya manusia oleh virus ini yakni rusaknya moral generasi muda.
"Pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus menghimbau dan mengawasi para pemuda dan pelajar untuk menjauhi seks bebas, narkoba, dan kenakalan remaja yang lainnya yang dapat menyebabkan penyakit ini" imbuh ikhsan lebih lanjut. (dakwatuna)
Koordinator Aksi Muhammad Husni Azam mengatakan aksi turun jalan ini sebagai kepedulian PII terhadap generasi pelajar. "Pelajar harus melek HIV/AIDS, mereka harus paham bahaya virus ini, penyebab dan akibatnya," Tutur Azam dalam orasinya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah terutama kepada menteri kesehatan untuk proaktif memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, penyuluhan dan pendidikan seks secara edukatif.
"Dewasa ini penyakit HIV/AIDS sudah mulai menjangkit generasi muda/ pelajar. Penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan seks bebas kalangan muda Indonesia. Sehingga menurut kami perlu adannya pembahasan serius untuk menghindarkan generasi muda/pelajar dari terjangkit virus mematikan ini". PII Jateng.
Aksi yang digelar dalam rangka menyambut hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember berlangsung dari pukul 07.00 hingga 08.00 WIB, dengan melakukan long march, orasi, dan Aksi teatrikal dengan membawa keranda mayat sebagai simbol bahayanya Virus AIDS yang bisa mematikan sistem kekebalan tubuh sehingga mengakibatkan kematian.
PII Jateng Tolak Pekan Kondom Nasional
Menanggapi kebijakan pemerintah terkait penanggulangan HIV/AIDS, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah dengan tegas menolak Pekan Kondom Nasional (PKN). Ketua bidang Komunikasi Umat PW PII Jateng Muhammad Ikhsanudin mengatakan kebijakan tersebut secara tidak langsung dapat ditafsirkan sebagai kebijakan yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan seks bebas.
"Menurut kami PKN bukanlah solusi, tetapi awal musibah akan menjamurnya penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Kita tahu bahwa faktor utama penyebab HIV/AIDS adalah seks bebas di masyarakat" kata Ikhsan.
Menurutnya, untuk melakukan penyelamatan generasi muda dari HIV/AIDS seharusnya pemerintah fokus pada penyebab terjangkitnya manusia oleh virus ini yakni rusaknya moral generasi muda.
"Pemerintah dan segenap elemen masyarakat harus menghimbau dan mengawasi para pemuda dan pelajar untuk menjauhi seks bebas, narkoba, dan kenakalan remaja yang lainnya yang dapat menyebabkan penyakit ini" imbuh ikhsan lebih lanjut. (dakwatuna)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Komisi X Bentuk Panja: Anggaran Besar, Mengapa Biaya Pendidikan Kian Mahal?
RADARPEKANBARU.COM - Banyaknya keluhan biaya pendidikan yang kian mahal menjadi anomali di tengah be.
Jokowi Sangat Layak jadi Penasihat Prabowo di Pemerintahan
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal ditempatkan sebagai penasihat oleh presiden.
Prabowo Belum Bahas Kabinet, Prabowo: Fokus Rumuskan Program Makan Siang Gratis
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengeklaim bahwa Prabowo Su.
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Jika Nyalon Pilkada
RADARPEKANBARU.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa calon angg.
Pemprov Sumbar Prioritaskan Jalur Malalak untuk Jalan Alternatif Penghubung Padang-Bukittinggi
RADARPEKANBARU.COM - Pembersihan material longsor di jalur Malalak terus dikebut Pemprov Sumbar mela.
Pengamat: Sri Mulyani Bisa Jadi Calon Kepala Daerah Potensial
RADARPEKANBARU.COM - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Prof Sri Zul Chairiyah menyebut.
TULIS KOMENTAR +INDEKS