PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2717 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2863 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2677 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2539 Kali
Belum Ada Kesepakatan
Proyek Drainase Rp 2,7 M Jalan Tenaga Dumai Ditolak Masyarakat
Proyek Drainase saat dikerjakan
DUMAI, RADARPEKANBARU.COM - Proyek pembangunan drainase di Jalan Tenaga, Kota Dumai, Riau, yang bernilai kurang lebih Rp2,7 miliar, ditolak komponen masyarakat yang menyatakan khawatir akan terbengkalai seperti telah terjadi di lokasi lain.
"Kami menolak pembangunan drainase sebab belum ada kesepakatan pemerintah kota dengan masyarakat. Kami khawatir proyek ini bakal bermasalah seperti terjadi sebelumnya di lokasi lain," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan (LPMK) Dumai Kota Nurdin Effendi kepada pers, Kamis (20/8).
Dia menyarankan, sebelum memulai pekerjaan proyek, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) duduk bersama dengan masyarakat setempat untuk membuat kesepakatan agar pembangunan drainase terlaksana dengan baik.
Kekhawatiran yang meliputi masyarakat ini, katanya, disebabkan proyek drainase yang dilaksanakan Pemkot Dumai di Jalan Kamboja pada 2013 terbengkalai dan meninggalkan banyak longsoran.
"Kami melihat di Jalan Kamboja, akibat galian drainase banyak tanah mengalami longsor dan mengenai pondasi bangunan rumah warga. Proyek yang tidak selesai ini juga membuat jalan menjadi kotor," sebutnya.
Selain itu, akibat penggalian proyek drainase yang dianggarkan miliaran rupiah ini, lanjutnya, mengakibatkan tiang listrik bertegangan tinggi menjadi miring ke arah rumah warga.
"Warga trauma dengan pekerjaan drainase di Jalan Kamboja. Warga khawatir itu akan terjadi pula di lingkungannya sehingga menolak masuknya proyek ini sebelum ada kesepakatan bersama," terangnya.
Aksi penolakan yang diutarakan ini, menurut dia sebagai bentuk partisipasi pembangunan masyarakat dengan cara ikut mengawasi penggunaan keuangan daerah.
Pada 2013, DPU Dumai melaksanakan proyek pembangunan drainase di sejumlah ruas jalan, yaitu Jalan Diponegoro, Sultan Sarif Kasim, Kamboja dan Jenderal Sudirman dengan jumlah anggaran mencapai sekitar Rp24 miliar.(lam/ant)
"Kami menolak pembangunan drainase sebab belum ada kesepakatan pemerintah kota dengan masyarakat. Kami khawatir proyek ini bakal bermasalah seperti terjadi sebelumnya di lokasi lain," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan (LPMK) Dumai Kota Nurdin Effendi kepada pers, Kamis (20/8).
Dia menyarankan, sebelum memulai pekerjaan proyek, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) duduk bersama dengan masyarakat setempat untuk membuat kesepakatan agar pembangunan drainase terlaksana dengan baik.
Kekhawatiran yang meliputi masyarakat ini, katanya, disebabkan proyek drainase yang dilaksanakan Pemkot Dumai di Jalan Kamboja pada 2013 terbengkalai dan meninggalkan banyak longsoran.
"Kami melihat di Jalan Kamboja, akibat galian drainase banyak tanah mengalami longsor dan mengenai pondasi bangunan rumah warga. Proyek yang tidak selesai ini juga membuat jalan menjadi kotor," sebutnya.
Selain itu, akibat penggalian proyek drainase yang dianggarkan miliaran rupiah ini, lanjutnya, mengakibatkan tiang listrik bertegangan tinggi menjadi miring ke arah rumah warga.
"Warga trauma dengan pekerjaan drainase di Jalan Kamboja. Warga khawatir itu akan terjadi pula di lingkungannya sehingga menolak masuknya proyek ini sebelum ada kesepakatan bersama," terangnya.
Aksi penolakan yang diutarakan ini, menurut dia sebagai bentuk partisipasi pembangunan masyarakat dengan cara ikut mengawasi penggunaan keuangan daerah.
Pada 2013, DPU Dumai melaksanakan proyek pembangunan drainase di sejumlah ruas jalan, yaitu Jalan Diponegoro, Sultan Sarif Kasim, Kamboja dan Jenderal Sudirman dengan jumlah anggaran mencapai sekitar Rp24 miliar.(lam/ant)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.
TULIS KOMENTAR +INDEKS