Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Hakim AS Putuskan Iran Bersalah atas Penculikan Agen FBI
WASHINGTON -- Hakim federal Amerika Serikat (AS) memutuskan Iran bertanggungjawab atas penculikan mantan agen FBI Robert Levinson. Keputusan itu diketuk setelah 13 tahun hilangnya Levinson. Keputusan Hakim Distrik AS Tomothy Kelly menjadi momen penting gugatan keluarga Levinson terhadap Teheran. Ketujuh anak mantan agen FBI itu mengungkapkan kesaksian memilukan di persidangan.
"Ini sangat penting bagi keluarga bahwa masyarakat menyadari apa yang telah dialami suami, ayah mereka, dan apa yang telah mereka lalui, ini kesulitan yang mengerikan," kata pengacara keluarga Levinson, David McGee, Selasa (10/3).
Dalam keputusan sepanjang 25 halaman, Kelly menemukan Iran 'sangat pasti' bertanggungjawab 'menyandera dan menyiksa' Levinson. Perkara itu memasuki default judgment di mana Iran sebagai tergugat menolak menanggapi gugatan tersebut. Keluarga Levinson meminta ganti rugi sebesar 1,5 miliar dolar AS.
"Ia tidak bisa melihat anak-anaknya tumbuh, menikmati kesuksesan profesionalnya, menjalani pernikahan dan menjadi orang tua seperti yang anak-anaknya alami, tapi mereka tidak melupakannya, tidak sedikit pun," tulis Kelly dalam putusannya. Hakim mengatakan putri Levinson mengikat fotonya di karangan bunga pada hari pernikahannya. Salah satu putranya menamakan anaknya Levinson.
Levinson hilang pada 9 Maret 2008 lalu ketika ia dijadwalkan bertemu dengan sumber di Kish, salah satu pulau Iran. Selama bertahun-tahun pemerintah AS hanya mengatakan Levinson bekerja secara independen sebagai penyidik swasta.
Namun, pada 2013 kantor berita Associated Press mengungkapkan sebenarnya dalam misi ke Kish, Levinson dikirim oleh seorang analis CIA yang tidak memiliki wewenang menjalankan operasi tersebut. Keluarganya memiliki bukti foto dan video yang memperlihatkan ia masih hidup pada akhir 2010 dan awal 2011.
Walaupun demikian nasib dan keberadaannya tidak diketahui. Pada bulan November lalu pemerintah Iran mengizinkan PBB untuk melakukan penyelidikan. Saat itu mereka mengatakan Levinson subjek dari 'kasus terbuka' di pengadilan Revolusi Iran. Meskipun perkembangan ini memberikan harapan bagi keluarga Levinson. Tapi Iran mengklarifikasi 'kasus terbuka' tersebut menyelidiki hilangnya Levinson.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan tentang putusan ini. Ia mengatakan AS terus berusaha untuk membebaskan Levinson dan sandera lain yang ditahan oleh Iran. Langkah selanjutnya dalam gugatan ini akan menunjuk orang khusus yang akan mengasesmen kerugian anggota keluarga dan membuat rekomendasi kepada pengadilan. Ada beberapa sumber yang dapat keluarga ambil untuk menutupi kerugian mereka termasuk aset Iran. (rep)
Indonesia Kutuk Aksi Penjarahan Truk Bantuan yang Dilakukan Ekstremis Israel
RADARPEKANBARU.COM - Aksi blokade dan penjarahan yang dilakukan sekelompok ekstremis sayap kanan Isr.
AS Diam-diam Kirim Senjata Bernilai Rp16 Triliun ke Israel
RADARPEKAANBARU.COM - Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
Pejabat Filipina Ancam Usir Diplomat China, Beijing: Manila Jangan Bertindak Gegabah
RADARPEKANBARU.COM - Hubungan antara Republik Rakyat China dan Republik Filipina semakin memanas. Ko.
Lancarkan Serangan Mendadak ke Kharkiv, Rusia Rebut Lima Desa
RADARPEKANBARU.COM - Pasukan darat Rusia melancarkan serangan mendadak di wilayah Kharkiv, Ukraina T.
Invasi Rafah Dilakukan untuk Cegah Kejatuhan Netanyahu
RADARPEKANBARU.COM - Rencana invasi besar-besaran yang dijanjikan Perdana Menteri Israel, Benjamin N.