Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Arab Saudi Dilaporkan Danai Operasi Militer Haftar di Libya
RADARPEKANBARU.COM.Arab Saudi dilaporkan menawarkan uang puluhan juta dolar AS kepada Jenderal Khalifa Haftar sebelum melancarkan serangan ke Ibu Kota Libya, Tripoli. Uang tersebut siap diberikan guna membantu membiayai operasi militernya.
Wall Street Journal dalam laporannya yang dikutip Aljazirah, Sabtu (13/4), mengungkapkan bahwa uang tersebut ditawarkan saat Haftar berkunjung ke Riyadh, menjelang kampanye militer pada 4 April. Haftar pun menerima tawaran tersebut. Menurut sumber di lingkaran Haftar yang dikutip Wall Street Journal, uang tersebut digunakan untuk merekrut dan membayar para personel serta keperluan militer lainnya.
"Kami cukup murah hati," ucapnya. Selama berada di Saudi, Haftar dilaporkan bertemu Raja Salman bin Abdulaziz. Dia juga melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) Pemerintah Saudi dan Haftar belum memberikan komentar atau tanggapan terkait laporan tersebut.
Namun Direktur Eksekutif dari Arab Center of Washington Khalil Jahshan menilai, Haftar memang meningkatkan perannya sepulang dari Saudi. "Jelas ada peningkatan dukungan, tapi tak ada perubahan dalam peran politik. Saya pikir Saudi ingin meningkatkan partisipasinya dalam konflik di Libya dan itu mungkin berkontribusi pada kunjungan Jenderal Haftar ke Kerajaan dan pertemuannya dengan Raja Salman dan Putra Mahkota," kata Jahshan.
"Segera setelah kembalinya (Haftar), dia agak meningkatkan perannya, konfrontasinya dengan para pesaingnya di Libya dengan sangat jelas sehingga dia memperoleh dukungan politik terlebih dulu, dan saya yakin dia mendapat dukungan finansial serta militer setelahnya meskipun belum tentu satu-satunya pihak di Teluk atau Timur Tengah yang telah mendukung Haftar selama beberapa tahun terakhir," ujar Jashan menambahkan.
Libya tengah mengalami krisis politik dan konflik. Pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin seorang komandan militer, Khalifa Haftar, sedang berupaya merebut kendali Ibu Kota Tripoli dari Perdana Menteri Fayez al-Sarraj yang didukung PBB.(rep)
Hubungan Memburuk di Tengah Krisis Rusia-Ukraina, Xi Jinping akan Kunjungi Tiga Negara Eropa
RADARPEKANBARU.COM - Presiden Republik Rakyat China (RRC) yang juga pemimpin Partai Komunis China (P.
Lima Unit Militer Israel Ketahuan Melanggar HAM, Tapi AS Tetap Dukung
RADARPEKANBARU-Amerika Serikat menemukan fakt.
Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang
RADARPEKANBARU.COM - Keputusan apapun yang dihasilkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tidak .
Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer
RADARPEKANBARU.COM - Rusia mengajak sekutunya di Asia untuk lebih sering melakukan latihan militer g.
Hamas Siap Bubar Jika Palestina Merdeka
RADARPEKANBARU.COM - Kelompok militer Palestina, Hamas mengumumkan kesiapannya untuk berhenti berper.
Rusia Veto Resolusi PBB Tentang Pencegahan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa
RADARPEKANBARU.COM - Resolusi Dewan Keamanan PBB yang berisi seperangkat aturan guna mencegah perlom.