Warga Kembung Lari ke Hutan

Senin, 17 Februari 2014

ILustrasi

Bengkalis, (radarpekanbaru.com) - Ratusan warga Dusun Buyung Desa Kembung Luar dihadapkan kondisi serba sulit di saat musim kemarau. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, masak dan minum mereka lari ke kebun-kebun dan di pinggir hutan untuk mencari air karena sumur dan parit mereka sudah berubah menjadi asin seperti air laut.


Kondisi seperti itu terjadi saban kali musim kering melanda. Sudah berpuluh kali masyarakat meminta agar pemerintah membangun sumur-sumur bor di kampung mereka, tapi sampai hari ini belum ada sumur bor yang dibangun.


''Kasihan masyarakat, saban kali musim kering harus berjibaku mencari air bersih. Sebagian warga terpaksa pergi ke kebun-kebun dan pinggir hutan yang ada paritnya. Air hujan di penampungan sudah habis, sementara air sumur dan parit sudah brubah menjadi air laut," ujar Masitah, tokoh masyarakat setempat, Minggu (16/2).


Air-air parit di areal perkebunan tersebut juga mulai tidak jernih lagi. Ditengarai air di parit tersebut juga tidak layak untuk dikonsumsi. Tapi masyarakat tidak punya pilihan lain, mau tak mau yang tetap mengonsumsinya.


Keinginan warga agar di kampung mereka dibangun sumur bor bukan baru satu atau dua tahun ini saja, tapi sejauh ini belum ada realisasinya.


''Sumur bor bukan proyek wah yang harus menghabiskan anggaran milyaran. Satu sumur bor paling mahal Rp10 juta, untuk membangun 10 sumur bor baru menghabiskan anggaran Rp 100 juta. Anggaran yang sangat kecil apalagi dibanding dengan manfaat yang bakal diterima oleh masyarakat,'' jelasnya.


Kondisi kerisis air saat musim kering seperti ini kata Masitah sebetulnya tidak hanya dialami masyarakat Kembung Luar, tapi juga sejumlah desa lainnya terutama di wilayah pesisir. Baik di pesisir Selat Melaka maupun Selat Bengkalis.


''Mohon pemerintah perhatikan ini. Kasihan masyarakat, saban tahun harus bersusah payah mencari air bersih. Anggarannya juga tidak sampai milyaran, paling besar Rp 200-Rp 300 juta untuk desa-desa yang sulit mendapatkan air bersih,'' harapnya.(rp/grc)