Pengusaha Ekspedisi di Riau Rugi Miliaran Rupiah Akibat Asap

Senin, 28 September 2015

ilustrasi

RADARPEKANBARU.COM- Pelaku usaha pada bidang ekpedisi pengiriman surat atau barang mengaku menderita kerugian mencapai miliaran rupiah karena bandara lumpuh akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.

"Kabut asap selimuti Kota Pekanbaru, Riau khususnya wilayah bandara setempat telah mengakibatkan transportasi udara jadi lumpuh," ujar Koordinator Wilayah I Sumatera Asosiasi Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Nana Mulyana di Pekanbaru, Ahad.

Ia contohkan, setiap hari di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terdapat 17 dari total sedikitnya 66 kali penerbangan berjadual yang mengangkut pengiriman barang baik rute domestik maupun internasioanal.

Dalam setiap pengiriman barang menggunakan pesawat bisa mencapai tiga ton barang atau enam ton pergi pulang. Jika diakumulasikan, maka terdapat 102 ton barang tidak bisa dikirimkan dan diterima di Pekanbaru dalam satu hari.

Besaran biaya jasa pengiriman surat atau barang oleh pelaku usaha yang tergabung pada Asperindo di Riau dalam per bulan mencapai Rp15 sampai Rp20 miliar.

"Lumpuhnya jasa tranportasi udara, maka para pebisnis jasa pengiriman ekspres kehilangan pendapatan ratusan juta rupiah per hari atau miliaran rupiah dalam satu bulan," ucapnya.

Jika kondisi itu dibiarkan pemangku kepentingan terutama pemerintah dalam waktu lama atau paling tidak dalam satu bulan, lanjut Nana, maka akan memberi dampak negatif bagi iklim usaha pengiriman ekspres di Riau.

"Tak tertutup kemungkinan, pebisnis jasa pengiriman di Riau merumahkan karyawan karena tidak ada kerjaan akibat asap. Kita pun jadi tak ada pemasukan, sementara gaji mereka tetap dibayar," jelas dia.

Tercatat mulai dari tanggal 2 September 2015 aktivitas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II terganggu akibat kehadiran kabut asap selimuti wilayah udara terutama bandara di Pekanbaru.

Seperti kemarin atau Sabtu (26/9), sebanyak 70 penerbangan pergi pulang di bandara setempat terpaksa dibatalkan atau tidak melakukan aktivitas penerbangan.

"Total ada 70 penerbangan hari ini baik kedatangan atau keberangkatan dibatalkan," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan.

Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air. (ANT)