Walikota : Bangun Rumah Singgah Sulit Dilakukan

Jumat, 15 Mei 2015

Firdaus ST MT

RADARPEKANBARU.COm - Walikota Pekanbaru, Firdaus MT kepada wartawan, kemarin mengaku rencana pembangunan rumah singgah di Pekanbaru sulit dilaksanakan akibat rasionalisasi anggaran berkurangnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat.

Padahal Pemko Pekanbaru berencana akan membangun rumah singgah berlokasi di Palas, Rumbai Pekanbaru seluas 3 ha lebih. Rumah Singgah tersebut tidak hanya untuk gelandangan dan pengemis (gepeng) dan anak telantar saja. Tapi untuk semua elemen yang berhubungan dengan masalah sosial, mulai dari gepeng, anak terlantar dan jompo.

"Memang kita rencanakan, tapi karena ada rasionalisasi anggaran, kita perlu kaji ulang lagi pembangunan rumah singgah itu," kata Firdaus.

Tahun lalu, Dinsos mengatakan anggaran Rp4 miliar itu disebutkan untuk Detailed Engineering Design (DED) atau perencanaan teknis  dan master plan saja. Sementara anggaran untuk pembangunan fisik dan finishing akan dianggarkan pada APBD 2016 nanti.

"Persoalan gepeng, memang menjadi persoalan bagi kota ini. Namun Gepeng yang berkeliaran di Pekanbaru ini, bukanlah warga Pekanbaru. Gepeng ini semacam penyakit kambuhan dan ini bukan warga kita, tapi mereka mobiling dari kota ke kota," ungkapnya.

Sementara ini, meski rencana itu belum bisa direalisasikan, untuk mengatasi maraknya gepeng di Pekanbaru, Firdaus mengintruksikan kepada tim yustisi untuk melakukan razia secara rutin. Firdaus juga mengaku kesal dengan lembaga perlindungan anak di Pekanbaru.  Sebab gepeng di Pekanbaru saat ini bahkan ada yang memperkerjakan anak-anak di bawah umur namun tidak ada tindakan dari lembaga perlindungan anak.

"Coba tanya itu, apakah yang digendong sama pengemis itu anak dia sendiri atau disewa. Itukan namanua mengekploitasi anak. Ini lembaga yang konsen kepada anak-anak kemana?. Harus berperan aktif, jangan hanya menunggu pengaduan dari masyarakat saja, coba lihat kasus seperti ini, yang jelas-jelas ada didepan mata kita," ujarnya kesal. (radarpku)