6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Langkah Menjadikannya Berkah

Selasa, 07 Februari 2023

RADARPEKANBARU.COM - Pendakwah Syekh Dr Amr Khalid memaparkan tentang enam amalan yang dicintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Amalan ini membuka pintu rezeki dan keberkahan hidup yang luas bagi seorang hamba.

Seorang Muslim tidak harus mengamalkan enam amalan tersebut tetapi cukup dua atau tiga di antaranya. Sebab, mengamalkannya menjadi pintu rezeki yang berlimpah.

"Allah SWT mencintai mereka yang melakukannya. Allah SWT dalam Alquran, dan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya memberi penjelasan mengenai keterkaitan amalan itu dengan rezeki yang berlimpah," kata Dr Khalid seperti dilansir Masrawy, Ahad (5/2/2023).

Amalan pertama ialah berjuang keras serta gigih dalam menjalani kehidupan di dunia. Syekh Khalid mengatakan, seorang Muslim harus menggunakan kemampuan terbaiknya dalam berjuang menapaki kehidupan di dunia. Allah SWT berfirman:

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS Al Mulk ayat 15).

Karena itu, Syekh Khalid mengingatkan, ketika seorang Muslim hanya berdiam diri dan hanya merenung sambil menopang pipi dengan kedua tangannya, maka sungguh Allah SWT tidak ridha kepadanya sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang senantiasa gigih dalam hidup.

"Itulah mengapa di dalam salah satu rukun umroh adalah sai, seakan-akan Allah SWT melatih kita dan berkata 'Saya ingin kalian melakukan ini agar bisa makan enak, sebagaimana yang dilakukan Sayyidah Hajar hingga keluarlah sumur Zamzam sehingga dapat dinikmati sampai sekarang," jelasnya.

Amalan kedua, terang Syekh Khalid, yaitu, bertakwa kepada Allah SWT dan menjauhi segala bentuk maksiat. Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Seorang hamba menjadi terhalang rezekinya karena dosa yang dilakukannya."

Ketika seorang Muslim melakukan perbuatan maksiat maka rezeki akan diharamkan untuknya, kecuali jika dia memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertaubat kepada-Nya.

Proses pertobatan ini merupakan bagian dari takwa dan di sinilah rezeki itu akan turun kepadanya. Dalam surat Nuh ayat 10-12, dikatakan:

"Maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

Nabi Muhammad SAW juga bersabda tentang betapa pentingnya meminta ampunan kepada Allah SWT. Beliau SAW bersabda:

"Siapa saja yang mengekalkan bacaan istighfar, niscaya Allah memberikan sebuah jalan keluar kepadanya di tengah kesempitan dan Allah berikan rezeki kepadanya dari jalan yang dia tidak disangka-sangka."

Amalan ketiga, ialah banyak memanjatkan doa kepada Allah dengan nama-nama terindah Allah yang terkait dengan rezeki.

Di antaranya nama Al Karim, Al Waasi', Ar Rozaak, Al Baasith, dan Al Wahaab. Adapun contoh doanya sebagai berikut:

Amalan keempat, yaitu harus terus-menerus mengembangkan kemampuannya. Allah SWT menyayangi seorang hamba yang selalu mempelajari sesuatu yang baru setiap hari, membuat terobosan atau gagasan baru, menekuni profesi baru atau hobi baru, yang pada intinya adalah terus belajar mengembangkan kemampuan dirinya.

Amalan kelima, menjaga ikatan tali silaturahim. Di banyak riwayat, Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan bahwa menjaga silaturahim dapat melancarkan rezeki yang berkah. Beliau SAW bersabda:

"Siapa yang diberkahi rezekinya, maka hendaklahnya dia mempererat tali silaturahim."

Amalan keenam, seperti dijelaskan Syekh Khalid, yakni berprasangka baik kepada Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Allah berfirman, "Aku berada dalam prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika dia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku dalam perkumpulan, maka Aku mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Dan jika dia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatkan diri kepadanya sedepa. Jika dia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku mendatanginya dalam keadaan berlari." (HR Bukhari).(rep)