Tim Investigasi Korsel Umumkan 23 Pejabat Bersalah atas Tragedi Mematikan Itaewon

Sabtu, 14 Januari 2023

RADARPEKANBARU.COM - Setelah menyelesaikan penyelidikan selama 74 hari, tim investigasi Korea Selatan mengumumkan nama 23 pejabat pemerintah yang bersalah atas kelalaian yang berujung tragedi di Itaewon pada Oktober lalu.

Seperti dimuat CBS News pada Jumat (13/1), menurut kesimpulan dari tim investigasi, tragedi Itaewon adalah bencana buatan manusia yang disebabkan oleh kegagalan dan kelalaian dari pihak berwenang setempat. Kini kasus tersebut akan dikirimkan ke kejaksaan negara.

Menurut laporan dari pemimpin penyelidikan khusus Badan Kepolisian Nasional, Son Je-Han, para pejabat yang direkomendasikan untuk didakwa di antaranya ialah walikota distrik Yongsan Seoul Park Hee-young dan mantan kepala polisi distrik Lee Im-Jae, yang telah ditangkap oleh kepolisian


Dalam penyelidikan, Lee didapati memalsukan laporan polisi untuk menyamarkan kedatangannya yang terlambat di tempat kejadian. Dua petugas polisi lainnya juga telah ditangkap karena dicurigai berusaha menghancurkan file komputer dan bukti potensial lainnya yang terkait dengan insiden tersebut.

Polisi dan pejabat publik Yongsan merupakan di antara yang paling banyak disalahkan dalam tragedi yang telah menewaskan hampir 160 orang, karena mereka dianggap telah gagal untuk membangun kontrol yang efektif di tempat kejadian dan memungkinkan petugas penyelamat mencapai korban luka tepat waktu.

"Penilaian situasi (mereka) yang tidak akurat, distribusi informasi yang lambat tentang situasi, kerja sama yang buruk antara lembaga terkait dan penundaan operasi penyelamatan, adalah beberapa kegagalan yang tumpang tindih yang menyebabkan tingginya jumlah korban," kata Son dalam konferensi pers di Seoul.

Menurut Son, timnya selama berbulan-bulan telah menginvestigasi hampir 540 orang saksi, dan mengumpulkan 14 ribu bukti dari kantor pemerintah pusat dan kota, serta otoritas transportasi.

Mereka juga mempelajari lebih dari 180 video rekaman yang diambil oleh para pejalan kaki, dan jurnalis, serta memeriksa tempat kejadian bersama dengan ahli forensik untuk menganalisis kepadatan massa.

Belum jelas apakah hasil penyelidikan polisi ini akan cukup untuk menenangkan kemarahan publik atas bencara terburuknya dalam hampir satu dekade ini. Namun, Son mengatakan tim investigasi akan segera menutup penyelidikannya.(rep)