Long March dari Aceh ke Merauke, Brimob Dianugerahi MURI

Kamis, 14 November 2013

Anggota Brimob saat persiapan jelang napak tilas pada 21 Agustus 2013 lalu di Surabaya.

Jakarta - Korps Brimob Polri menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) ke-6.228. Penghargaan diterima atas napak tilas yang dilakukan Polri dan TNI dari titik nol kilometer di Aceh sampai dengan Merauke, Papua.

Napak tilas dilakukan dengan berjalan kaki selama 86 hari, terhitung sejak 21 Agustus hingga 14 November 2013. Kegiatan dilakukan dengan membawa bendera Merah Putih, bendera lambang kebesaran Polri, serta bendera lambang Korps Brimob. Sebelumnya, titik tolak keberangkatan bermula dari tugu Polisi Istimewa (embrio Brimob) di Surabaya dan diterbangkan ke Aceh.

Total jarak tempuh untuk membawa tiga lambang kebesaran itu adalah 8.700-an kilometer.

"Saya terharu, ini bukan hanya rekor untuk Indonesia, tapi juga dunia. Karena belum ada korps di mana pun di dunia yang melakukan ini seperti Brimob. Ini pengabdian nusa dan bangsa, tidak ada duanya," kata pendiri MURI, Jaya Suprana, sesaat sebelum memberikan penghargaan, di Lapangan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jabar, Kamis (14/11/2013).

Di tempat sama, raut haru muncuk dari Kepala Korps Brimon Irjen M Rum Murkal saat menerima penghargaan MURI.

"Setelah melakukan perjalanan panjang dari regu estafet... Pada hari ini... Perjalanan sudah berakhir. Ini (penghargaan) dipersembahkan untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Rum dengan suara terbata-bata, di hadapan Kapolri.

Menurut Rum, ide napak tilas yang dilakukan Brimob dan TNI merupakan salah satu bentuk mengenang keterlibatan satuan yang semula bernama Polisi Istimewa ini dalam merebut kemerdekaan Indonesia bersama TNI.

"Satuan yang besar bukan dihitung secara kuantitif, jumlah. Tapi secara solid dan profesional," kata Rum usai upacara peringatan HUT ke-68 Brimob.

Menurut Rum, selama napak tilas hampir tidak ada kendala yang dihadapi para personel. Hanya saja, saat memasuki Papua, kesiagaan dilakukan dengan melakukan sterilisasi dan pengawalan. (sumber : www.detik.com)