Diciptakan Obat Anti Jatuh Cinta

Rabu, 25 Juni 2014


RADARPEKANBARU.COM - Ketika sedang jatuh cinta, otak manusia akan menciptakan perasaan terikat dan ingin selalu bersama orang yang dicintai. Cinta membuat seseorang kecanduan pada pasangan.

Di kalangan medis, kondisi ini sama persis seperti kecanduan narkotika. Hal yang  sama terjadi pada otak saat perasaan cinta ditolak.

"Banyak data  yang mengungkapkan bahwa mereka yang cintanya tertolak menunjukkan gangguan di otak yang terkait kecanduan aktif," kata Helen Fisher, Antropolog di Rutgers University seperti dikutip vivanews.com.

Sementara peneliti di Oxford University Brian David Earp mengatakan obat anti jatuh cinta bisa mengatasi gangguan tersebut.

"Jika terjadi penolakan, ada zat anti-cinta yang bekerja untuk memblokir atau mengurangi perasaan cinta, nafsu dan daya tarik," ungkap Earp.

Pil anti-cinta bisa diminum untuk menghapus perasaan cinta yang dimiliki untuk seseorang.

Saat ini, obat anti-cinta telah beredar luas di pasaran dengan samaran anti-depresan. Salah satunya, Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) yang bertujuan meningkatkan kadar serotonin, dan bisa menurunkan libido.

Efek samping yang umum dari asupan serotonin adalah mengurangi gairah seks dan kesulitan mencapai orgasme.