Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Jual Rp28.000 Per Tabung, Pemko Pekanbaru Cabut Izin Usaha Pangkalan Elipiji
RADARPEKANBARU.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau kembali menutup pangkalan elpiji bersubsidi 3 kilogram menyusul terungkapnya pelanggaran distribusi yang dilakukan kepada pengecer di wilayah itu.
"Salah satu pangkalan terpaksa kita lakukan pencabutan izin usaha (PHU)," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Kamis. Ia menjelaskan penutupan pangkalan tersebut menyusul temuan sebuah ruko yang mengecer elpiji dengan harga Rp28.000 per tabung. Pengecer tersebut berlokasi di Jalan Dharma Bakti, Kota Pekanbaru.
Dalam upaya penertiban di pangkalan terakhir tersebut, Irba menjelaskan sempat terjadi ketegangan antara pengecer dengan petugas Disperindag Pekanbaru.
"Sempat terjadi ketegangan karena pengecer mengaku punya backing. Tapi karena masalah ini sudah kami koordinasikan dengan Satgas Khusus Pangan Polda, penelusuran terus kami lakukan," ujarnya.
Hasil pemeriksaan, pengecer mengakui telah mengambil tabung gas bersubsidi dari sebuah pangkalan bernama SJ. Namun, Irba belum bersedia menyebutkan alamat pangkalan tersebut dengan alasan penyelidikan.
Meski begitu, ia mengatakan pangkalan SJ itu telah diberikan sanksi tegas berupa penutupan operasional secara permanen.
Dalam tiga hari terakhir, Disperindag Kota Pekanbaru telah menutup paksa dua pangkalan. Sebelum pangkalan yang terakhir, langkah serupa diterapkan kepada sebuah pangkalan lainnya yang berlokasi di Kecamatan Payung Sekaki.
Menurut Irba kedua pangkalan tersebut ditutup karena melakukan pelanggaran yang sama, yakni menjual gas elpiji melon kepada pengecer.
Hal itu jelas melanggar regulasi, karena seharusnya pangkalan menjual kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi Rp18.000.
Sementara jika pangkalan kembali menjual ke pengecer, harga elpiji bisa melonjak jauh dari ketetapan yang dalam beberapa kasus mencapai Rp45.000 per tabung. Sementara di pangkalan kerap terjadi kekosongan.
Akibatnya, kelangkaan elpiji pada tingkat pangkalan di Kota Pekanbaru tidak dapat terhindarkan. Sementara elpiji melon justru menyebar di warung-warung dengan harga tidak masuk akal.
Penelusuran terhadap kelangkaan gas melon masih akan terus dilakukan. Disperindag Pekanbaru mengklaim telah mengantongi beberapa titik lokasi yang menjadi target terjadinya permainan. Sebab antara laporan yang disampaikan masyarakat dengan pangkalan terkait gas melon itu berbeda.
"Akan terus kita telusuri, karena ada laporan ini sangat berbeda. Kami juga sepakat ketika terjadi persoalan seperti ini pasti ada yang memanfaatkan. Kami tetap akan turun setiap hari mengawasi ini," jelasnya.
Irba meminta kepada masyarakat untuk proaktif melaporkan pangkalan elpiji nakal, yang bermain distribusi tabung melon itu dengan pengecer.
G
"Yang paling dekat, laporkan RT atau RW. Kalau tidak ada respon, lapor ke kita. Catat alamat lengkapnya, kita tindak lanjuti," tegas Irba. (ant)
HUT RI, Pesan Bung Karno dan Pemilu 2024* Oleh : Agusyanto Bakar
Sempena Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 kemerdekaan RI, patut disimak kembali amanat ba.
Bersama Kita Menjaga Bumi Untuk Penerus Bangsa, Peduli Sekarang atau Musnah Perlahan
Oleh: Safrina SuryaningsihRADARPEKANBARU.COM-Permasalahan mengenai isu li.
PASTIKAN KITA PUNYA URGENSI DAN ALASAN YANG KUAT UNTUK MENGUBAH SISTEM PEMILU
PASTIKAN KITA PUNYA URGENSI DAN ALASAN YANG KUAT UNTUK MENGUBAH SISTEM PEMILU &nbs.
Tragedi Oktober di KanjuruhanÂ
DUNIA sepak bola Indonesia berduka cita. Kompetisi Liga 1 yang mempertandingkan .
Pemerintah Gulirkan Vaksinasi Tahap Ketiga untuk Berikan Perlindungan Pada Masyarakat Rentan
PEKANBARU - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menggulirkan vaksinasi taha.