PILIHAN +INDEKS
Plt Bupati Asmar Terima Penghargaan Cakaplah Awards 2024
Dibaca : 2578 Kali
Bengkalis Dinobatkan Daerah Informatif, Industri Pers Dipandang Sebelah Mata
Dibaca : 2744 Kali
Polsek Rangsang Ungkap Sindikat 3 Pengedar Narkoba Dalam Satu Hari
Dibaca : 2559 Kali
OpsTertib Ramdhan LK 2024 Sinergitas Subuh Keliling TNI POLRI
Dibaca : 2414 Kali
Ini Cara Atasi Penis yang Terjebak di Dalam Vagina
Ilustrasi
Radarpekanbaru.com - Tidak selalu berjalan mulus. Ada kondisi yang seringkali meresahkan pasangan ketika sedang bercinta. Salah satunya penis captivus, yaitu terjebaknya penis ketika sedang penetrasi. Bagaimanakah penanganannya?
Penis captivus adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi. Dalam dunia medis, penis captivus kali pertama tercatat pada tahun 1884. Dalam kasus ini, otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis.
Terkadang meskipun ereksi pria sudah hilang, ia tetap tidak bisa menariknya keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis.
"Ketika penis berada dalam vagina, ia akan menjadi semakin membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi seirama saat orgasme. Ketika keduanya terjadi, penis bisa saja terjebak. Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, barulah kemudian mereka bisa terpisah," kata direktur klinis gender dan obat-obatan seksual untuk Devon Partnership NHS Trust, Inggris, Dr. John Dean, seperti dilansir laman NewSits, Rabu (29/1) lalu.
Dr. Dean juga mencatat bahwa seorang wanita yang mengalami kontraksi berirama selama orgasme bisa juga karena vaginismus. Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disadari setiap kali ada upaya penetrasi, baik berupa jari maupun penis. Dapat membuat wanita merasa nyeri, kondisi ini sering membuat hubungan intim menjadi terasa sulit.
Lakukan pemeriksaan medis ke dokter jika memang merasa adanya nyeri dan beberapa kali mengalami kondisi terjebak seperti ini. Sebab selain karena masalah psikis yang bisa diatasi dengan terapi seks dan konseling, beberapa faktor fisik lainnya juga bisa menyebabkan vaginismus. Jika memang disebabkan karena masalah fisik, vaginismus dapat diatasi dengan obat-obatan yang tepat.
"Dibutuhkan sekitar beberapa menit bagi pasangan yang mengalami penis captivus untuk memisahkan diri. Tapi saya pernah mendengar ada pula yang bisa berpisah selama hitungan detik saja, antara 5 hingga 10 detik," pungkasnya.(lam)
Penis captivus adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi. Dalam dunia medis, penis captivus kali pertama tercatat pada tahun 1884. Dalam kasus ini, otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis.
Terkadang meskipun ereksi pria sudah hilang, ia tetap tidak bisa menariknya keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis.
"Ketika penis berada dalam vagina, ia akan menjadi semakin membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi seirama saat orgasme. Ketika keduanya terjadi, penis bisa saja terjebak. Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, barulah kemudian mereka bisa terpisah," kata direktur klinis gender dan obat-obatan seksual untuk Devon Partnership NHS Trust, Inggris, Dr. John Dean, seperti dilansir laman NewSits, Rabu (29/1) lalu.
Dr. Dean juga mencatat bahwa seorang wanita yang mengalami kontraksi berirama selama orgasme bisa juga karena vaginismus. Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disadari setiap kali ada upaya penetrasi, baik berupa jari maupun penis. Dapat membuat wanita merasa nyeri, kondisi ini sering membuat hubungan intim menjadi terasa sulit.
Lakukan pemeriksaan medis ke dokter jika memang merasa adanya nyeri dan beberapa kali mengalami kondisi terjebak seperti ini. Sebab selain karena masalah psikis yang bisa diatasi dengan terapi seks dan konseling, beberapa faktor fisik lainnya juga bisa menyebabkan vaginismus. Jika memang disebabkan karena masalah fisik, vaginismus dapat diatasi dengan obat-obatan yang tepat.
"Dibutuhkan sekitar beberapa menit bagi pasangan yang mengalami penis captivus untuk memisahkan diri. Tapi saya pernah mendengar ada pula yang bisa berpisah selama hitungan detik saja, antara 5 hingga 10 detik," pungkasnya.(lam)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Tingkatkan Komitmen, PHR Selenggarakan Hari Keselamatan untuk Operasi yang Andal
DURI, 11 Desember 2023 — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan Stop Work Authority (SWA) seb.
Cara Membuat Kartu Kredit BRI Online
Berkembangnya teknologi di masa sekarang ini menuntut perubahan layanan perbanka.
TULIS KOMENTAR +INDEKS